PERAN
PEMUDA ISLAM DALAM PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN ISLAM
PENDAHULUAN
Perkembangan
kebudayaan dan peradaban zaman pada saat ini telah mempengaruhi dan merubah
semua aspek dalam kehidupan manusia. Pengaruh itu meliputi aspek sosial dan
budaya, ekonomi, politik dan agama. Peran ilmu pengetahuan dan teknologi adalah
faktor penting dan utama yang menjadi
dasar perkembangan dunia semakin maju. Namun perkembangan itu berdampak
kehancuran pada alam dan lingkungan
serta meliputi tatanan hidup manusia yang mencakup segala aspek. Perkembangan
itu terjadi akibat pemikiran dan pemahaman kaum musyrik yang begitu menentang Islam
dan merupakan bentuk propaganda dalam upaya melemahkan Umat Islam. Secara tidak
langsung dampak dari pengaruh itu telah merusak pemikiran Umat Islam, yaitu
dengan menyebarkan paham dan pemikiran dengan cara memasuki dan menanamkan
kebudayaan Barat pada Umat Islam serta berusaha
menyatukan kebudayaan Islam dengan Barat. Tanpa
disadari pengaruh dan propaganda ini berusaha meruntuhkan
keyakinan dan akidah Umat Islam secara perlahan.
Menurut
Bieren de Hann, pengertian Kebudayaan dan peradaban adalah sebagai berikut :
peradaban adalah keseluruhan mengenai kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan
teknik. Peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis,
sedangkan kebudayaan ialah yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih dan
murni yang berada di atas tujuan yang praktis mengenai hubungan kemasyarakatan.
Jadi dapat kita simpulkan, dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam
saat ini merupakan sasaran dan akses utama kaum musyrik yang berusaha menguasai
dan mempengaruhi umat Islam melalui pengaruh kebudayaan sehingga tujuan
menjauhkan Umat Islam dengan Al-Qur’an dan sunnah, agar umat Islam kehilangan
pedoman hidup. Pada akhirnya akan membuat Umat Islam ikut terpengaruh oleh
pemikiran dan kesesatan dalam perkembangan kebudayaan
dan peradaban Barat yang telah disebarkan dan ditanamkan kedalam diri dan
pemikiran Umat Islam. Menyikapi serangan dan propaganda kaum Musyrik dengan
cara memasuki dan merusak
kebudayaan dan peradaban Islam.
Umat Islam harus membentengi diri dengan Iman dan harus menegakan serta
menjalankan syariat Islam sepenuhnya
dalam kehidupan yang berdasarkan
Al-Qur ‘an dan sunnah. Peran pemuda Islam sangat penting dan
berpengaruh dalam gerakan menegakan syariat Islam.
Pemuda memiliki potensi yang sangat besar dalam melakukan
proses perubahan. Pemuda adalah sosok yang suka berkreasi, idealis dan memiliki
keberanian serta menjadi inspirator dengan gagasan dan tuntutannya. Umat Islam
saat ini sedang menantikan siapa yang akan mengembalikan bangunannya kembali,
mengeluarkan Umat Islam
dari kejahiliahan, dan menyelesaikan problem-problem keumatan. Bukan hanya
ulama, umara, politisi atau pengusaha yang mampu mengatasi problematika umat,
tapi pemuda memiliki peran yang lebih besar. Eksistensi pemuda Islam dalam
kehidupan sangat penting, karena pemuda Islamlah yang memiliki potensi untuk
mewarnai perjalanan sejarah perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam. Selain
itu jika kita menelaah ideologi yang berorientasi pada strategi revolusi, yang
menganggap pemuda sebagai tenaga paling revolusioner karena secara psikologis
manusia mencapai puncak hamasah (gelora semangat) dan quwwatul jasad (kekuatan
fisik) pada usia muda. Hal tersebut menumbuhkan semangat pergerakan, perubahan,
bukan stagnasi ataupun status quo dan hal ini merupakan salah satu alasan yang
menjadi dasar dan tolak ukur penting dalam menyikapi peran pemuda Islam..
Pemuda merupakan para generasi penerus dan merupakan calon penganti
pera pemimpin terdahulunnya. Generasi muda adalah penentu perjalanan bangsa di
masa berikutnya. generasi muda, mempunyai kelebihan dalam pemikiran yang
ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya, kematangan logikanya. Pemuda
adalah motor penggerak utama perubahan. Pemuda diakui perannya sebagai kekuatan
pendobrak kebekuan dan kejenuhan sehingga kita menyadari bahwa masa depan Islam
terletak diatas pundak para pemudanya. Pemuda Islamlah yang akan memegang
kendali bahtera Islam selanjutnya dan pemuda Islamlah yang akan melanjutkan
peran generasi sebelumnya dalam menegakan, mempertahankan dan menyebarkan kebudayaan dan
perdaban Islam yang semakin luntur dan mulai terpengaruh kebudayaan Barat.
Kemana pemuda Islam bergerak (berdakwah), maka kesanalah bahtera kebudayaan
dan perdaban Islam itu melaju dan berkembang. Dari pernyataan ini dapat diambil
kesimpulan bahwa kebangkitan Islam di masa mendatang dimenifestasikan oleh
pemuda Islam, dengan syarat pemuda Islam mempunyai kesadaran dan kecintaan
penuh pada dirinya dan agamanya. Jika prasyarat ini gagal ditanamkan pada jiwa
pemuda, niscaya tragedi kebangkitan Islam tidak akan pernah berkumandang di
dunia ini, akibatnya sekularisme, pluralisme dan leberalisme yang merupakan paham dan pemikiran kaum musyrik
(kaum Barat) akan terus berkembang lagi di
negeri-negeri Islam. Maka, lahirlah Ataturk-Ataturk baru yang mengagumi Barat
dan Yahudi (kaum Musyrik) beserta aturannya
Pujian perlu diberikan kepada para pemuda mukmin
karena mereka telah menghidupkan kembali sunnah-sunnah dan adab-adab Islam di
kalangan lapisan terpelajar dan orang-orang yang hanya sedikit mempunyai
perhatian terhadap agama. Maka setelah sekian lama berada dalam kevakuman,
muncullah di tengah masyarakat, orang-orang yang ditengarai oleh Allah SWT,
"Mereka adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji
(Allah), yang melawat, yang ruku, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah
berbuat mungkar, dan yang memelihara hukum-hukum Allah. " (at-Taubah:
112). Untuk mewujudkan misi suci ini, menjamurlah berbagai kelompok halaqah dan
harakah di universitas-universitas. Dengan bersemangat mereka membangun
masjid-masjid dan mengumandangkan azan. Bangkitlah jamaah pria maupun wanita
untuk menyambut panggilan Islam. Meluaslah pemakaian jilbab, bahkan cadar, di
kalangan akhwat (wanita muslim). Buku-buku dan berbagai literatur keislaman
dipublikasikan secara luas. Generasi rabbani yang berkomitmen terhadap Islam
tampil dengan ghirah membara. Gerakan inilah yang secara nyata merupakan
fenomena paling besar dan strategis di Arab dan dunia Islam dewasa ini. Peran
pemuda Islam adalah harapan dan benteng ajaran agama Islam yang akan memeprtahankan
perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam, agar Islam kembali berjaya dan
dapat menyeruhkan kebenaran Islam kepada umat yang telah mulai melupakan dan
lalai terhadap perintah serta larangan Allah SWT dan ajaran Nabi Muhammad
PEMBAHASAN
Pemuda
dengan segala kelebihan dan kekurangannya merupakan tiang masa depan yang amat potensial. Pemuda
adalah kekuatan yang memotori kemajuan bagi peradaban
manusia, sebab energi dari pemuda maha kuat pancarannya di tengah-tengah dunia.
Karenanya masa muda adalah masa yang paling produktif.
Mengingat pentingnya arti masa muda inilah, maka tidak
mengherankan bila seluruh perhatian terkonsentrasi pada pergerakan destruktif
atau organisasi-organisasi di dunia untuk mengeksploitasinya. Sebab setiap
perubahan yang terjadi pada kalangan pemuda adalah perubahan
yang terjadi terhadap kebudayaan dan peradabannya.
Kebudayaan dan
peradaban merupakan gambaran dan kilasan yang dapat mengantarkan kita dalam mengenal
dan memamahami sebuah asal, sejarah, perubahan dan perkembangan. Kebudayaan dan
peradaban memiliki posisi penting dalam mengamati perkembangan dunia dan peran
pemuda Islam saat ini. Adapun pengertian kebudayaan menurut Sidi Gazalba (1962)
mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan manifestasi dari ruh, zauq, iradah dan
amal (cipta, rasa, karsa, dan karya) dalam seluruh segi kehidupan insan sebagai
fitrah, ciptaan, dan karunia Allah SWT. Berdasarkan defenisi tersebut dapat
dipahami bahwa kebudayaan muncul dari pengarahan semua potensi yang diberikan
Allah SWT kepada Manusia. Tanpa ada anugrah potensi Allah SWT. Manusia tidak
akan mampu melahirkan kebudayaan yang sesuai dengan fitrahnya. Selanjutnya
istilah peradaban tidak diambil dari kata adab, karena kata adab dalam bahas Arab
berarti sastra melainkan kata al-haadharah
yang setara dengan civilization dalam Bahasa Inggris.
Pengertian peradaban cenderung pada suatu kebudayaan yang maju dan kompleks
(Badri Yatim, 2002:2). Peran pemuda Islam sangat diharapkan dapat menegakan, mempertahankan dan menegakan kebudayaan dan peradaban Islam
saat ini.
Islam adalah
agama yang langsung dari Allah SWT. Berdasarkan tuntunan-Nya yang dibawa oleh
Rasulullah, bukan dari cipta, rasa dan karsa manusia. Jadi, kebudayaan dan
peradaban Islam selalu terkait dengan nilai-nilai ilahiyah yang bersumber dari
ajaran kitab suci Al-Qur’an dan hadist serta ajtihad sehingga dapat dipahami
bahwa kebudayaan Islam itu adalah implementasi dari Al Qur’an dan sunnah
olehumat Islam dalam kehidupannya baik dalam bentuk pemikiran, tingkah laku
maupun karya untuk kemaslahatan umat manusia dalam rangka mendekatkan diri (taqurub) kepada Allah SWT demi mencari
kerdihaan-Nya. Agama Islam melahirkan dan mendorong manusia untuk melahirkan,
mengembangkan dan memelihara kebudayaan dan peradaban. Adanya prinsip-prinsip
dasar dan acuan norma ekonomi, politik, sosial, kemasyrakatan, seni dan
termasuk kerja atau amal serta imu pengetahuan dari wahyu Allah SWT. Islam memiliki konsep original tentang
berbagai aspek kebudayaan, baik itu berupa sikap, tingkah laku, pergaulan dan
gaya hidup. Contoh yang paling mudah seperti budaya berpakaian dalam Islam yang
menekankan pada dua aspek, yaitu sitrulautrat
adalah berpakaian yang menutup aurat dan libasutttaqwa
adalah pakaian yang memelihara rohani dan jasmani serta budaya persaudaraan
yang menyuruh mencintai dan menyayangi orang lain seperti mencintai diri
sendiri.
Kebudayan dan
peradaban Islam lahir dari pengalaman umat terhadap agama Islam itu sendiri.
Bahkan dari penjelasan tentang pengertian kebudayaan dan peradaban memberikan
pemahaman bahwa sebuah kebudayaan dalam Islam muncul dan tercipta karena adanya
potensi dan pedoman hidup yang diberikan oleh
Allah SWT dengan melakukan berbagai aktivitas yang shaleh untuk memenuhi
kebutuhan hidup akhirnya tercapai kebahagia hidup di dunia dan di akhirat.
Upaya manusia mempelajari sumber ajaran Islam akhirnya melahirkan gagasan atau
ide, melakukan berbagai aktivitas dan menghasilkan banyak karya. Namun Islam
tetap mengarahkan semua ide, kelakuan dan karya tersebut tetap dalam tuntunan
dan menurut aturan Allah SWT sehingga semua bernilai pengabdian kepada-Nya.
Perwujudan kebudayaan dan peradaban dalam Islam tetap berdasarkan pada
prinsip-prinsip yang terdapat di dalam ajaran agam Islam. Sebab, kehidupan,
kekuasaan yang diberikan dan keberadaan alam ini adalah fasilitas bagi umat
manusia yang diberikan oleh Allah SWT untuk dikelolah, dijaga dan dilestarikan.
Prinsip dasar yang membedakan antara kebudayaan secara umum dengan kebudayaan
Islam terletak pada sumber yang menjadi pijakan atau pedoman umat. Kebudayaan
secara umum merupakan hasil produk manusia semata, sementara kebudayaan Islam
hasil produk manusia yang prinsip dasarnya ditentukan dan ditetapkan oleh Allah
SWT dan Rasul-Nya yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan sunnah. Di antara
prinsip-prinsip kebudayaan dan peradaban Islam itu adalah sebagai berikut:
1.
Allah SWT sebagai sumber
dan tempat kembali segalanya (Q. S 30:11).
2.
Allah SWT sang pencipta
Semuanya (Q.S 23:62).
3.
Semua mkhluk punya
ketergantungan kepada khliknya (Q.S 112 : 2 dan Q.S 11:6).
4.
Allha mengangkat
manusia sebagai khalifah di bumi (Q.S 2:30 ).
5.
Manusia diberi potensi
yang lebih dari makhluk lainnya ( Q.S 45: 13).
6.
Manusia dituntut
pertanggungjawaban atas amanah yang telah diberikan Allha SWT kepadannya (Q.S
102: 8).
Keenam prinsip dasar itu secara eksplisit
menjelaskan bahwa manusia diberi fasilitas dan tanggung jawab untuk melakukan
berbagai hal dalam kehidupan. Dengan adanya fasilitas dan tanggungjawab itu
akan melahirkan motivasi dalam diri setiap manusia dan termasuk peran pemuda
Islam untuk berpikir, melakukan inovasi sehingga melahirkan karya-karya yang
bermanfaat bagi Umat Islam yang memiliki misi menjaga, menyebarkan (dakwah) dan
mempetahankan kebudayaan Islam. Pada puncak manusia akan membentuk dan memiliki
kebudayaan. Kebudayaan itu akan terus berkembang dengan seiringnnya waktu dan
diikuti dengan perkembangan pemikiran manusia.
Enam prinsip dasar kebudayaan tersebut sekaligus
menjadi indikator dari kebudayaan Islami yaitu sebagai berikut :
1.
Dibangun atas dasar
nilai-nilai ilahiyah.
2.
Sesuai dengan fitrah
manusia dan sekaligus sebagai pengembangan dan pemenuhan kebutuhan kehidupan
manusia.
3.
Sasaran kebudayaan dan
peradaban adalah kebahagian manusia di dunia dan akhkirat, keseimbangan alam
dan penghuninya.
4.
Manusia dituntut untuk
selalu memaksimalkan usaha berpikirdan gagasan ide dalam berbuat serta
berkarya.
5.
Keseimbangan dan
kesejahteraan individu, social, dan antara makhluk lain dengan alam semesta
merupakan cita tertinggi dari sebuah kebudayaan.
Berdasarkan prinsip-prisnsip dasar kebudayaan tersebut Islam berperan sebagai implikasi
dari nilai-nilai yang diyakini dan diamalkan, serta sesuai dan terkait dengan
yang bersumber dari wahyu Allah SWT, bukan dari hasil pemikiran manusia. Oleh
karena itu kajian kebudayaan membahas manusia dari berbagai aspek, maka agama
dimasukan dalam bagian kebudayaan. Hal ini terjadi, karena kebudayaan memiliki
peran penting dalam kehidupan manusia. Apabila kebudayaan adalah implikasi atau terlahir dari keyakinan
atau pengamalan agama, maka apapun yang dilakukan Umat Islam seharusnya
berpedoman pada ajaran agam Islam. Di dalam Al Qur’an Allah SWT
telah menjelaskan berbagai aspek
kehidupan manusia itu sendiri seperti ekonomi, sosial, politik, hokum,
seni, ilm pengetahuan, teknologi dan sebagainya. Peran pemuda Islam sangat
diharapkan dan memilik peran penting dalam perkembangan kebudayaan dan
peradaban Islam. Perkembangan kebudayaan akan menciptakan sebuah peradaban.
Kebudayaan yang maju dan berkembang akan menentukan sebuah peradaban bangsa
atau umat Islam kedepannya. Dalam perkembangan zaman ini pemuda Islam menjadi
agen memiliki peran penting dalam menyampaikan dan menyeruhkan kebenaran demi
perbaikan atau revolusi akhlak serta berkaitan dengan kebangkitan Islam dalam
perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam. Maka pemuda Islam memiliki peran
penting untuk mempertahankan kebudayaan dan peradaban Islam.
Ibnu Jauzy menuliskan dalam kitabnya (Shifatush Shofwan,
jilid. IV, hal. 24) “Wahai para pemuda, kerahkan
potensi dirimu selagi masih muda karena belum pernah aku lihat karya yang
paling berharga selain yang dilakukan oleh para generasi muda”. Ibnu Jauzy dalam
tulisannya memiliki harapan besar terhadap peran pemuda, begitu juga dengan Founding Father Negara Indonesia. Ir. Soekarno, M. Hatta, dan
para pejuang kemerdekaan terdahulu, yang memiliki harapan besar terhadap peran
pemuda dalam mempertahankan dan memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemuda meraih ketinggian itu atas dasar kesadaran yang tertanam
dalam benaknya bahwa masa muda adalah masa yang paling menentukan dalam meniti
langkah berikutnya. Akan tetapi situasi yang kita lihat saat ini menampakkan
perbedaan yang cukup mencolok di banding dengan periode sebelumnya.
Di
zaman modern ini tidak jarang para generasi mudanya terbuai dalam impian-impian
kosong, terpedaya oleh gemerlapnya duniawi yang semu
dan menjadi propaganda-propaganda utama perzinaan. Para
pemuda tidak mempunyai aktifitas yang mengarah pada kebaikan
dunia dan akhirat selain hanya hura-hura memperturutkan hawa nafsunya,
melakukan pergaulan bebas, konsumtif, hendonisme (bermegah-megah),boros, dan
akhlak dan kelakuan yang mulai rusak. Hal ini merupakan pengaruh dari
kebudayaan Barat atau kaum musyrik yang mulai diserap dan dicontoh oleh Umat
Islam dan khususnya pemuda Islam. Pada akhirnya tidak ada lagi para pemuda yang
akan menjalankan dan berusaha menegakan Kebudayaan dan peradaban Islam. Peran
pemuda Islam pada saat ini yaitu berusaha mempertahankan dan melakukan
perubahan pola pikir dan keyakinan dalam menjalankan segala syariat Islam. Perubahan yang di maksud juga pernah terjadi pada zaman
Rasulullah Saw, di mana
beliau lebih memusatkan dakwahnya kepada pemuda dari usia 8 hingga 40 tahun.
Sehingga Rasulullah Saw pun bersabda, “Perjuanganku
didukung oleh pemuda, oleh sebab itu wasiat yang baik untuk mereka”.
Pada akhirnya ditangan pemudalah berdiri Daulah Islamiyah dan pemuda menjadi pemimpin bagi dunia dan mengaturnya dibawah
panji-panji Islam. Sesungguhnya jihad
pemuda bagaikan kekuatan yang bergelora, sebab mereka akan menciptakan
kemungkinan-kemungkinan baru yang baik, mewujudkan cita-cita yang tak akan pernah
sanggup dicapai oleh orang-orang yang lemah dan tidak memiliki semangat
(Imam Hasan Al Banna).
Dalam hal ini, Imam Asy Syahid Hasan Al Banna pernah
berkata, “Sesungguhnya sebuah
pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat keyakinan kepadanya, ikhlas
dalam berjuang didalamnya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya, dan
siap untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Keempat rukun ini yakni;
(1) Keimanan, (2) Keikhlasan, (3) Semangat, dan (4) Amal, merupakan karakter
yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah
hati yang peka, dasar keikhlasan adalah hati yang jernih, dasar semangat adalah
perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah tekad yang membaja. Itu semua
tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda. Oleh karena itu, sejak dahulu
hingga sekarang, pemuda merupakan pilar kebangkitan setiap umat, rahasia
kekuatan pada setiap kebangkitan, dan pembawa bendera setiap fikrah. ‘
Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami
tambahkan kepada mereka petunjuk’. (QS. Al Kahfi: 13)”. (Prof. Dr. Abdul
Hamid Al Ghazali, Pilar-Pilar Kebangkitan Umat, hlm. 57)
Dengan
demikian pemuda telah mengikrarkan dirinya untuk sebuah kebangkitan atau
kemunduran sebuah kebudayaan dan peradaban Islam. Dalam sejarah dunia, pemuda terus-menerus mempelopori
aksi-aksi yang mengundang decak kagum sampai hinaan yang paling hina, demikian
pula terjadi pada sejarah Islam yang melahirkan mujahid-mujahid muda unggul
dalam setiap tahun dan abad. Nabi Muhammad SAW ketika diangkat Rasul berumur
empat puluh tahun. Pengikut beliau yang utama adalah pemuda. Diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.
Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam,
masing-masing berumur 8 tahun.
2.
Thalhah bin Ubaidillah (11).
3.
al Arqam bin Abil Arqam (12).
4.
Abdullah bin Mas’ud (14).
5.
Sa’ad bin Abi Waqash (17).
6.
Umar bin Khatthab (26).
7.
Ja’far bin Abi Thalib (18).
8.
Zaid bin Haritshah (20).
9.
Mushab bin Umair (24).
10. Abu Bakar Ash
Shiddiq (37).
11. Hamzah bin Abdul
Muthalib (42).
12. dan sebagainya.
Dikalangan perempuan diantaranya Siti Khadijah, Siti Aisyah, Fatimah bin
Khatthab, Sumayyah bin Khayyat, dan banyak lagi yang lainnya.
Selain
itu generasi selanjutnya dapat kita lihat contohnya, Imam
Syafi’i telah hafal Al Qur’an pada umur 9 tahun dan mulai diminta ijtihadnya
pada usia kira-kira 13 tahun, sebelum akhirnya ia menjadi mujtahid dan salah
satu imam madzhab terkemuka. Hasan Al Banna mendirikan gerakan Ikhwanul
Muslimin pada usia 23 tahun. Usamah bin Ziad telah memimpin pasukan besar pada
usia 18 tahun dan lainya. Selain itu kurang 500
tahun yakni dari 622-1250 M, banyak sekali kemajuan yan telah dirintis oleh
Islam. Kemajuan ini meliputi berbagai aspek, antara lain :
1.
Lembaga dan kegiatan
ilmu pengetahuan.
2.
Gerakan keilmuan.
3.
Kemajuan dalam bidang
keagamaan.
4.
Perkembangan politik,
ekonomi dan administrasi.
Akan
tetapi pada saat ini semua kemajuan yang telah dicapai tersebut telah mulai
terkikis dan hilang oleh masa, kerena sikap malas dan ketidak pedulian umat.
Menurut
Hasan Al-Banna, perbaikan suatu umat tidak akan terwujud kecuali dengan
perbaikan individu, yang dalam hal ini adalah pemuda. Perbaikan individu
(pemuda) tidak akan sukses kecuali dengan perbaikan jiwa. Perbaikan jiwa tidak
akan berhasil kecuali dengan pendidikan dan pembinaan, yang dimaksud dengan
pembinaan adalah membangun dan mengisi akal dengan ilmu yang berguna,
mengarahkan hati lewat do’a, serta memompa dan menggiatkan jiwa lewat
instropeksi diri. Dr. Syakir Ali Salim AD berpendapat, pemuda Islam merupakan
tumpuan umat, penerus dan penyempurna misi risalah Ilahiah. Perbaikan pemuda
berarti adalah perbaikan umat. Oleh karena itu, eksistensinya pemuda Islam sangat
menentukan di dalam masyarakat. Beberapa ulama menggolongkan peranan pemuda
Islam seperti di bawah ini :
1. Pemuda sebagai Generasi Penerus
Dan
orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam
keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi
sedikitpun pahala amal mereka. (QS. Ath-Thur : 21)
2. Pemuda sebagai Generasi Pengganti
Hai
orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai
mereka dan mereka pun mencintainya (QS. Al-Maidah : 54)
3. Pemuda Sebagai Generasi Pembaharu (Reformer)
Ingatlah
ketika ia (Ibrahim-pen) berkata kepada bapaknya : “wahai
bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan
tidak dapat menolong sedikitpun”
(QS. Maryam : 42).
Dari pernyataan
tersebut, dapat kita simpulkan peran pemuda Islam sangat di harapkan dalam
kehidupan ini. Hal ini juga berkaitan dengan perkembangan kebudayaan dan
peradaban, karena Pemuda Islam menjadi akan genarasi penerus, penganti dan
pembaharuan dalam perkembangan Islam.
Selain
itu dalam perbedaan jarak dan waktu bukan alasan bagi kita untuk menjadi
generasi yang lemah, penakut dan tidak peduli terhadap perkembangan kebudayaan
dan peradaban Islam. Pemuda yang
berjuang dan menegakan kebenaran di jalan Allah untuk kepentingan Agama Islam
dan Umat akan menjadi sebuah jihad serta mendapatkan pahala di mata Alla SWT. Adapun sifat-sifat yang
menyebabkan para pemuda tersebut dicintai Allah SWT dan mendapatkan derajat
yang tinggi sehingga kisahnya diabadikan dalam al-Qur’an dan dibaca oleh jutaan
manusia dari masa ke masa, adalah sebagai berikut :
1.
Karena pemuda selalu menyeru pada
al-haq (QS al A’raf :181)
2.
Pemuda
mencintai Allah SWT, maka Allah SWT mencintai mereka (QS Al Ma idah:54).
3.
Pemuda
saling melindungi, menegakkan shalat (QS At
Taubah :71) tidak sebagaimana para pemuda yang
menjadi musuh Allah SWT (QS At Taubah :67)
4.
Pemuda
adalah para pemuda yang memenuhi janjinya kepada Allah SWT (QS Ar Ra’d :20).
5.
Pemuda
tidak ragu-ragu dalam berkorban diri dan harta mereka untuk kepentingan Islam
(QS Al Hujarat :15) (http://www.al-ikhwan.net/peranan-pemuda-dalam-islam-1-pemuda-sebagai-generasi-harapan-islam-30/).
Perana
pemuda dan Umat Islam Allah SWT
mencintai dan memberikan drajat yang tinggi kepada Pemuda. pemuda yang
baik oleh karenanya adalah pemuda Islam yang memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Mereka
beramal/bekerja dengan didasari dengan keimanan/aqidah yang benar.
“Siapakah
yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang menyerah diri”(QS
Haa Miim :
33).
2. Mereka selalu
bekerja membangun masyarakat.
“Sesungguhnya
Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami
menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS Al
Kahfi : 7).
3.Dan
mereka memahami bahwa orang yang baik adalah orang yang paling bermanfaat untuk
umat dan masyarakatnya. (http://mujahidbasit.blog.friendster.com/2008/10/peran-pemuda-muslim/).
“Dan
Katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan”(QS At Taubah : 105).
Perkembangan zaman pada
saat ini para pemuda hendaknya menyadari bahwa mereka haruslah menjadi kelompok
yang mampu menjadi teladan dan mempresentasikan nilai-nilai Islam secara utuh
bagi masyarakat dalam mempertahankan perkembangan kebudayaan dan peradaban,
yaitu:
1. Pemuda menjadi generasi yang
hidup qalbunya karena senantiasa dekat dengan al-Qur’an, dan tenang dengan
dzikrullah (QS Ar Ra’d :28)
[1], bukan generasi yang berhati batu (QS Al
Hadid :16) [2] akibat jauh dari nilai-nilai
Islam, ataupun generasi mayat (QS Al
An’am :122) [3] yang tidak bermanfaat tetapi
menebar bau busuk kemana-mana.
2. Dalam menghadapi
kesulitan dan tantangan, maka para pemuda harus sabar dan terus berjuang
menegakkan Islam, hendaklah mereka berprinsip bahwa jika cintanya kepada Allah
SWT benar, semua masalah akan terasa gampang.
3. Dalam perjuangan,
jika yang menjadi ukurannya adalah keridhoan manusia maka akan terasa berat,
tetapi jika ukurannya keridhoan Allah SWT maka apalah artinya dunia ini (QS Al Nahl :96) [4].
Pernyataan di atas dan
yang didukung wahyu Allah di dalam Al Qur’an. Adalah cara pemuda Islam untuk
mempertahankan kebudayaan dan peradaban Islam. Dalam pergerakan dan dakwahnya,
peran pemuda sebagai agen yang menyiarkan, mempertahankan dan menegakan syariat
Islam, pemuda memberikan contoh dengan tindakan dan sikap dalam kehidupan
keseharian bagi seluruh Umat Islam untu dapat melaksanakan misi agama Islam
demi perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam ke depannya sebagai wujud
untuk membangkitkan kejayaan Islam.
Perkembangan
kebudayaan dan peradaban Islam pada zaman khalifah berkembang semakin pesat
setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. Namun dengan seiringnya waktu semua
kejayaan Islam perlahan telah memudar dan luntur akibat dari serangan kaum
musyrik yang menyerang melalui perang pemikiran, yang telah merusak akidah dan
keyakinan Umat Islam dengan paham sekularisme, liberalisme san pluralisame.
Kebudayaan dan peradaban Islam harus dipertahankan, disebarkan dan tegakan
kembali. Maka peran pemuda Islamlah yang akan menjadi pilar kebangkitan Islam.
Pemuda Islam yang akan menjadi motor atau pengerak dari perkembangan Islam.
Pemuda Islam seharus menjalankan dan mengamalkan semua perintah dan segala
larangan Allh, pemuda Islam akan menjadi genarasi yang akan menjadi teladan
dari segal tindakan dan perbuatannya, yang menyeruhkan dan saling menigngatkan
demi keselamatan Umat di dunia dan di akhirat. Amain.
PENUTUP
Pemuda adalah motor penggerak utama
perubahan. Pemuda diakui perannya sebagai kekuatan pendobrak kebekuan dan
kejenuhan dalam masyarakat
sehingga kita menyadari bahwa masa depan Islam terletak diatas pundak para pemudanya. Pemuda Islamlah yang akan memegang kendali bahtera Islam selanjutnya dan pemuda Islamlah yang akan melanjutkan peran generasi sebelumnya dalam menegakan, mempertahankan dan menyebarkan kebudayaan dan perdaban Islam yang semakin luntur dan mulai terpengaruh kebudayaan Barat. Kemana pemuda Islam bergerak (berdakwah), maka kesanalah bahtera kebudayaan dan perdaban Islam itu melaju dan berkembang. Dari pernyataan ini dapat diambil kesimpulan bahwa kebangkitan Islam di masa mendatang dimenifestasikan oleh pemuda Islam, dengan syarat pemuda Islam mempunyai kesadaran dan kecintaan penuh pada dirinya dan agamanya. Jika prasyarat ini gagal ditanamkan pada jiwa pemuda, niscaya tragedi kebangkitan Islam tidak akan pernah berkumandang di dunia ini, akibatnya sekularisme, pluralisme dan leberalisme yang merupakan paham dan pemikiran kaum musyrik (kaum Barat) akan terus berkembang lagi di negeri-negeri Islam. Pemuda Islam sangat diharapkan dalam menegakan dan mempertahankan syariat Islam dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam sehingga dapat membangkitakan kejayaan Islam di muka. Amin.
sehingga kita menyadari bahwa masa depan Islam terletak diatas pundak para pemudanya. Pemuda Islamlah yang akan memegang kendali bahtera Islam selanjutnya dan pemuda Islamlah yang akan melanjutkan peran generasi sebelumnya dalam menegakan, mempertahankan dan menyebarkan kebudayaan dan perdaban Islam yang semakin luntur dan mulai terpengaruh kebudayaan Barat. Kemana pemuda Islam bergerak (berdakwah), maka kesanalah bahtera kebudayaan dan perdaban Islam itu melaju dan berkembang. Dari pernyataan ini dapat diambil kesimpulan bahwa kebangkitan Islam di masa mendatang dimenifestasikan oleh pemuda Islam, dengan syarat pemuda Islam mempunyai kesadaran dan kecintaan penuh pada dirinya dan agamanya. Jika prasyarat ini gagal ditanamkan pada jiwa pemuda, niscaya tragedi kebangkitan Islam tidak akan pernah berkumandang di dunia ini, akibatnya sekularisme, pluralisme dan leberalisme yang merupakan paham dan pemikiran kaum musyrik (kaum Barat) akan terus berkembang lagi di negeri-negeri Islam. Pemuda Islam sangat diharapkan dalam menegakan dan mempertahankan syariat Islam dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam sehingga dapat membangkitakan kejayaan Islam di muka. Amin.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan