AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI

AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI
AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI

Jumaat, 19 April 2013

PERAN PEMUDA ISLAM DALAM PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN ISLAM


PERAN PEMUDA ISLAM DALAM PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DAN PERADABAN ISLAM

PENDAHULUAN

Perkembangan kebudayaan dan peradaban zaman pada saat ini telah mempengaruhi dan merubah semua aspek dalam kehidupan manusia. Pengaruh itu meliputi aspek sosial dan budaya, ekonomi, politik dan agama. Peran ilmu pengetahuan dan teknologi adalah faktor penting dan utama yang menjadi dasar perkembangan dunia semakin maju. Namun perkembangan itu berdampak kehancuran pada alam dan lingkungan serta meliputi tatanan hidup manusia yang mencakup segala aspek. Perkembangan itu terjadi akibat pemikiran dan pemahaman kaum musyrik yang begitu menentang Islam dan merupakan bentuk propaganda dalam upaya melemahkan Umat Islam. Secara tidak langsung dampak dari pengaruh itu telah merusak pemikiran Umat Islam, yaitu dengan menyebarkan paham dan pemikiran dengan cara memasuki dan menanamkan kebudayaan Barat pada Umat Islam serta berusaha menyatukan kebudayaan Islam dengan Barat. Tanpa disadari pengaruh dan propaganda ini  berusaha meruntuhkan keyakinan dan akidah Umat Islam secara perlahan.

Menurut Bieren de Hann, pengertian Kebudayaan dan peradaban adalah sebagai berikut : peradaban adalah keseluruhan mengenai kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan teknik. Peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis, sedangkan kebudayaan ialah yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih dan murni yang berada di atas tujuan yang praktis mengenai hubungan kemasyarakatan. Jadi dapat kita simpulkan, dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam saat ini merupakan sasaran dan akses utama kaum musyrik yang berusaha menguasai dan mempengaruhi umat Islam melalui pengaruh kebudayaan sehingga tujuan menjauhkan Umat Islam dengan Al-Qur’an dan sunnah, agar umat Islam kehilangan pedoman hidup. Pada akhirnya akan membuat Umat Islam ikut terpengaruh oleh pemikiran dan kesesatan dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban Barat yang telah disebarkan dan ditanamkan kedalam diri dan pemikiran Umat Islam. Menyikapi serangan dan propaganda kaum Musyrik dengan cara memasuki dan merusak kebudayaan dan peradaban Islam. Umat Islam harus membentengi diri dengan Iman dan harus menegakan serta menjalankan syariat Islam sepenuhnya dalam kehidupan yang berdasarkan Al-Qur ‘an dan sunnah. Peran pemuda Islam sangat penting dan berpengaruh dalam gerakan menegakan syariat Islam.

Pemuda memiliki potensi yang sangat besar dalam melakukan proses perubahan. Pemuda adalah sosok yang suka berkreasi, idealis dan memiliki keberanian serta menjadi inspirator dengan gagasan dan tuntutannya. Umat Islam saat ini sedang menantikan siapa yang akan mengembalikan bangunannya kembali, mengeluarkan Umat Islam dari kejahiliahan, dan menyelesaikan problem-problem keumatan. Bukan hanya ulama, umara, politisi atau pengusaha yang mampu mengatasi problematika umat, tapi pemuda memiliki peran yang lebih besar. Eksistensi pemuda Islam dalam kehidupan sangat penting, karena pemuda Islamlah yang memiliki potensi untuk mewarnai perjalanan sejarah perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam. Selain itu jika kita menelaah ideologi yang berorientasi pada strategi revolusi, yang menganggap pemuda sebagai tenaga paling revolusioner karena secara psikologis manusia mencapai puncak hamasah (gelora semangat) dan quwwatul jasad (kekuatan fisik) pada usia muda. Hal tersebut menumbuhkan semangat pergerakan, perubahan, bukan stagnasi ataupun status quo dan  hal ini merupakan salah satu alasan yang menjadi dasar dan tolak ukur penting dalam menyikapi peran pemuda Islam.

Pemuda merupakan para generasi penerus dan merupakan calon penganti pera pemimpin terdahulunnya. Generasi muda adalah penentu perjalanan bangsa di masa berikutnya. generasi muda, mempunyai kelebihan dalam pemikiran yang ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya, kematangan logikanya. Pemuda adalah motor penggerak utama perubahan. Pemuda diakui perannya sebagai kekuatan pendobrak kebekuan dan kejenuhan sehingga kita menyadari bahwa masa depan Islam terletak diatas pundak para pemudanya. Pemuda Islamlah yang akan memegang kendali bahtera Islam selanjutnya dan pemuda Islamlah yang akan melanjutkan peran generasi sebelumnya dalam menegakan, mempertahankan dan menyebarkan kebudayaan dan perdaban Islam yang semakin luntur dan mulai terpengaruh kebudayaan Barat. Kemana pemuda Islam bergerak (berdakwah), maka  kesanalah bahtera kebudayaan dan perdaban Islam itu melaju dan berkembang. Dari pernyataan ini dapat diambil kesimpulan bahwa kebangkitan Islam di masa mendatang dimenifestasikan oleh pemuda Islam, dengan syarat pemuda Islam mempunyai kesadaran dan kecintaan penuh pada dirinya dan agamanya. Jika prasyarat ini gagal ditanamkan pada jiwa pemuda, niscaya tragedi kebangkitan Islam tidak akan pernah berkumandang di dunia ini, akibatnya sekularisme, pluralisme dan leberalisme yang merupakan paham dan pemikiran kaum musyrik (kaum Barat) akan terus berkembang lagi di negeri-negeri Islam. Maka, lahirlah Ataturk-Ataturk baru yang mengagumi Barat dan Yahudi (kaum Musyrik) beserta aturannya 

Pujian perlu diberikan kepada para pemuda mukmin karena mereka telah menghidupkan kembali sunnah-sunnah dan adab-adab Islam di kalangan lapisan terpelajar dan orang-orang yang hanya sedikit mempunyai perhatian terhadap agama. Maka setelah sekian lama berada dalam kevakuman, muncullah di tengah masyarakat, orang-orang yang ditengarai oleh Allah SWT, "Mereka adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang melawat, yang ruku, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat mungkar, dan yang memelihara hukum-hukum Allah. " (at-Taubah: 112). Untuk mewujudkan misi suci ini, menjamurlah berbagai kelompok halaqah dan harakah di universitas-universitas. Dengan bersemangat mereka membangun masjid-masjid dan mengumandangkan azan. Bangkitlah jamaah pria maupun wanita untuk menyambut panggilan Islam. Meluaslah pemakaian jilbab, bahkan cadar, di kalangan akhwat (wanita muslim). Buku-buku dan berbagai literatur keislaman dipublikasikan secara luas. Generasi rabbani yang berkomitmen terhadap Islam tampil dengan ghirah membara. Gerakan inilah yang secara nyata merupakan fenomena paling besar dan strategis di Arab dan dunia Islam dewasa ini. Peran pemuda Islam adalah harapan dan benteng ajaran agama Islam yang akan memeprtahankan perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam, agar Islam kembali berjaya dan dapat menyeruhkan kebenaran Islam kepada umat yang telah mulai melupakan dan lalai terhadap perintah serta larangan Allah SWT dan ajaran Nabi Muhammad 

PEMBAHASAN

Pemuda dengan segala kelebihan dan kekurangannya merupakan tiang masa depan yang amat potensial. Pemuda adalah kekuatan yang memotori kemajuan bagi peradaban manusia, sebab energi dari pemuda maha kuat pancarannya di tengah-tengah dunia. Karenanya masa muda adalah masa yang paling produktif. Mengingat pentingnya arti masa muda inilah, maka tidak mengherankan bila seluruh perhatian terkonsentrasi pada pergerakan destruktif atau organisasi-organisasi di dunia untuk mengeksploitasinya. Sebab setiap perubahan yang terjadi pada kalangan pemuda adalah perubahan yang terjadi terhadap kebudayaan dan peradabannya.

Kebudayaan dan peradaban merupakan gambaran dan kilasan yang dapat mengantarkan kita dalam mengenal dan memamahami sebuah asal, sejarah, perubahan dan perkembangan. Kebudayaan dan peradaban memiliki posisi penting dalam mengamati perkembangan dunia dan peran pemuda Islam saat ini. Adapun pengertian kebudayaan menurut Sidi Gazalba (1962) mengemukakan bahwa kebudayaan merupakan manifestasi dari ruh, zauq, iradah dan amal (cipta, rasa, karsa, dan karya) dalam seluruh segi kehidupan insan sebagai fitrah, ciptaan, dan karunia Allah SWT. Berdasarkan defenisi tersebut dapat dipahami bahwa kebudayaan muncul dari pengarahan semua potensi yang diberikan Allah SWT kepada Manusia. Tanpa ada anugrah potensi Allah SWT. Manusia tidak akan mampu melahirkan kebudayaan yang sesuai dengan fitrahnya. Selanjutnya istilah peradaban tidak diambil dari kata adab, karena kata adab dalam bahas Arab berarti sastra melainkan kata al-haadharah  yang setara dengan  civilization dalam Bahasa Inggris. Pengertian peradaban cenderung pada suatu kebudayaan yang maju dan kompleks (Badri Yatim, 2002:2). Peran pemuda Islam sangat diharapkan dapat menegakan, mempertahankan  dan menegakan kebudayaan dan peradaban Islam saat ini.

Islam adalah agama yang langsung dari Allah SWT. Berdasarkan tuntunan-Nya yang dibawa oleh Rasulullah, bukan dari cipta, rasa dan karsa manusia. Jadi, kebudayaan dan peradaban Islam selalu terkait dengan nilai-nilai ilahiyah  yang bersumber dari ajaran kitab suci Al-Qur’an dan hadist serta ajtihad sehingga dapat dipahami bahwa kebudayaan Islam itu adalah implementasi dari Al Qur’an dan sunnah olehumat Islam dalam kehidupannya baik dalam bentuk pemikiran, tingkah laku maupun karya untuk kemaslahatan umat manusia dalam rangka mendekatkan diri (taqurub) kepada Allah SWT demi mencari kerdihaan-Nya. Agama Islam melahirkan dan mendorong manusia untuk melahirkan, mengembangkan dan memelihara kebudayaan dan peradaban. Adanya prinsip-prinsip dasar dan acuan norma ekonomi, politik, sosial, kemasyrakatan, seni dan termasuk kerja atau amal serta imu pengetahuan dari wahyu Allah SWT.  Islam memiliki konsep original tentang berbagai aspek kebudayaan, baik itu berupa sikap, tingkah laku, pergaulan dan gaya hidup. Contoh yang paling mudah seperti budaya berpakaian dalam Islam yang menekankan pada dua aspek, yaitu sitrulautrat adalah berpakaian yang menutup aurat dan libasutttaqwa adalah pakaian yang memelihara rohani dan jasmani serta budaya persaudaraan yang menyuruh mencintai dan menyayangi orang lain seperti mencintai diri sendiri.

Kebudayan dan peradaban Islam lahir dari pengalaman umat terhadap agama Islam itu sendiri. Bahkan dari penjelasan tentang pengertian kebudayaan dan peradaban memberikan pemahaman bahwa sebuah kebudayaan dalam Islam muncul dan tercipta karena adanya potensi dan pedoman hidup yang diberikan oleh  Allah SWT dengan melakukan berbagai aktivitas yang shaleh untuk memenuhi kebutuhan hidup akhirnya tercapai kebahagia hidup di dunia dan di akhirat. Upaya manusia mempelajari sumber ajaran Islam akhirnya melahirkan gagasan atau ide, melakukan berbagai aktivitas dan menghasilkan banyak karya. Namun Islam tetap mengarahkan semua ide, kelakuan dan karya tersebut tetap dalam tuntunan dan menurut aturan Allah SWT sehingga semua bernilai pengabdian kepada-Nya. Perwujudan kebudayaan dan peradaban dalam Islam tetap berdasarkan pada prinsip-prinsip yang terdapat di dalam ajaran agam Islam. Sebab, kehidupan, kekuasaan yang diberikan dan keberadaan alam ini adalah fasilitas bagi umat manusia yang diberikan oleh Allah SWT untuk dikelolah, dijaga dan dilestarikan. Prinsip dasar yang membedakan antara kebudayaan secara umum dengan kebudayaan Islam terletak pada sumber yang menjadi pijakan atau pedoman umat. Kebudayaan secara umum merupakan hasil produk manusia semata, sementara kebudayaan Islam hasil produk manusia yang prinsip dasarnya ditentukan dan ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan sunnah. Di antara prinsip-prinsip kebudayaan dan peradaban Islam itu adalah sebagai berikut:

1.      Allah SWT sebagai sumber dan tempat kembali segalanya (Q. S 30:11).

2.      Allah SWT sang pencipta Semuanya (Q.S 23:62).

3.      Semua mkhluk punya ketergantungan kepada khliknya (Q.S 112 : 2 dan Q.S 11:6).

4.      Allha mengangkat manusia sebagai khalifah di bumi (Q.S 2:30 ).

5.      Manusia diberi potensi yang lebih dari makhluk lainnya ( Q.S 45: 13).

6.      Manusia dituntut pertanggungjawaban atas amanah yang telah diberikan Allha SWT kepadannya (Q.S 102: 8).

Keenam prinsip dasar itu secara eksplisit menjelaskan bahwa manusia diberi fasilitas dan tanggung jawab untuk melakukan berbagai hal dalam kehidupan. Dengan adanya fasilitas dan tanggungjawab itu akan melahirkan motivasi dalam diri setiap manusia dan termasuk peran pemuda Islam untuk berpikir, melakukan inovasi sehingga melahirkan karya-karya yang bermanfaat bagi Umat Islam yang memiliki misi menjaga, menyebarkan (dakwah) dan mempetahankan kebudayaan Islam. Pada puncak manusia akan membentuk dan memiliki kebudayaan. Kebudayaan itu akan terus berkembang dengan seiringnnya waktu dan diikuti dengan perkembangan pemikiran manusia.

Enam prinsip dasar kebudayaan tersebut sekaligus menjadi indikator dari kebudayaan Islami yaitu sebagai berikut :

1.      Dibangun atas dasar nilai-nilai ilahiyah.

2.      Sesuai dengan fitrah manusia dan sekaligus sebagai pengembangan dan pemenuhan kebutuhan kehidupan manusia.

3.      Sasaran kebudayaan dan peradaban adalah kebahagian manusia di dunia dan akhkirat, keseimbangan alam dan penghuninya.

4.      Manusia dituntut untuk selalu memaksimalkan usaha berpikirdan gagasan ide dalam berbuat serta berkarya.

5.      Keseimbangan dan kesejahteraan individu, social, dan antara makhluk lain dengan alam semesta merupakan cita tertinggi dari sebuah kebudayaan.

Berdasarkan prinsip-prisnsip dasar kebudayaan  tersebut Islam berperan sebagai implikasi dari nilai-nilai yang diyakini dan diamalkan, serta sesuai dan terkait dengan yang bersumber dari wahyu Allah SWT, bukan dari hasil pemikiran manusia. Oleh karena itu kajian kebudayaan membahas manusia dari berbagai aspek, maka agama dimasukan dalam bagian kebudayaan. Hal ini terjadi, karena kebudayaan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Apabila kebudayaan  adalah implikasi atau terlahir dari keyakinan atau pengamalan agama, maka apapun yang dilakukan Umat Islam seharusnya berpedoman pada ajaran agam Islam. Di dalam Al Qur’an  Allah SWT  telah menjelaskan berbagai aspek  kehidupan manusia itu sendiri seperti ekonomi, sosial, politik, hokum, seni, ilm pengetahuan, teknologi dan sebagainya. Peran pemuda Islam sangat diharapkan dan memilik peran penting dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam. Perkembangan kebudayaan akan menciptakan sebuah peradaban. Kebudayaan yang maju dan berkembang akan menentukan sebuah peradaban bangsa atau umat Islam kedepannya. Dalam perkembangan zaman ini pemuda Islam menjadi agen memiliki peran penting dalam menyampaikan dan menyeruhkan kebenaran demi perbaikan atau revolusi akhlak serta berkaitan dengan kebangkitan Islam dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam. Maka pemuda Islam memiliki peran penting untuk mempertahankan kebudayaan dan peradaban Islam.

Ibnu Jauzy  menuliskan dalam kitabnya (Shifatush Shofwan, jilid. IV, hal. 24) “Wahai para pemuda, kerahkan potensi dirimu selagi masih muda karena belum pernah aku lihat karya yang paling berharga selain yang dilakukan oleh para generasi muda”. Ibnu Jauzy dalam tulisannya memiliki harapan besar terhadap peran pemuda, begitu juga dengan Founding Father  Negara Indonesia. Ir. Soekarno, M. Hatta, dan para pejuang kemerdekaan terdahulu, yang memiliki harapan besar terhadap peran pemuda dalam mempertahankan dan memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemuda meraih ketinggian itu atas dasar kesadaran yang tertanam dalam benaknya bahwa masa muda adalah masa yang paling menentukan dalam meniti langkah berikutnya. Akan tetapi situasi yang kita lihat saat ini menampakkan perbedaan yang cukup mencolok di banding dengan periode sebelumnya.

Di zaman modern ini tidak jarang para generasi mudanya terbuai dalam impian-impian kosong, terpedaya oleh gemerlapnya duniawi yang semu dan menjadi propaganda-propaganda utama perzinaan. Para pemuda tidak mempunyai aktifitas yang mengarah pada kebaikan dunia dan akhirat selain hanya hura-hura memperturutkan hawa nafsunya, melakukan pergaulan bebas, konsumtif, hendonisme (bermegah-megah),boros, dan akhlak dan kelakuan yang mulai rusak. Hal ini merupakan pengaruh dari kebudayaan Barat atau kaum musyrik yang mulai diserap dan dicontoh oleh Umat Islam dan khususnya pemuda Islam. Pada akhirnya tidak ada lagi para pemuda yang akan menjalankan dan berusaha menegakan Kebudayaan dan peradaban Islam. Peran pemuda Islam pada saat ini yaitu berusaha mempertahankan dan melakukan perubahan pola pikir dan keyakinan dalam menjalankan segala syariat Islam. Perubahan yang di maksud juga pernah terjadi pada zaman Rasulullah Saw, di mana beliau lebih memusatkan dakwahnya kepada pemuda dari usia 8 hingga 40 tahun. Sehingga Rasulullah Saw pun bersabda, “Perjuanganku didukung oleh pemuda, oleh sebab itu wasiat yang baik untuk mereka”. Pada akhirnya ditangan pemudalah berdiri Daulah Islamiyah dan pemuda menjadi pemimpin bagi dunia dan mengaturnya dibawah panji-panji Islam. Sesungguhnya jihad pemuda bagaikan kekuatan yang bergelora, sebab mereka akan menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru yang baik, mewujudkan cita-cita yang tak akan pernah sanggup dicapai oleh orang-orang yang lemah dan tidak memiliki semangat (Imam Hasan Al Banna). Dalam hal ini, Imam Asy Syahid Hasan Al Banna pernah berkata, “Sesungguhnya sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang didalamnya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya, dan siap untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Keempat rukun ini yakni; (1) Keimanan, (2) Keikhlasan, (3) Semangat, dan (4) Amal, merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah hati yang peka, dasar keikhlasan adalah hati yang jernih, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah tekad yang membaja. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda. Oleh karena itu, sejak dahulu hingga sekarang, pemuda merupakan pilar kebangkitan setiap umat, rahasia kekuatan pada setiap kebangkitan, dan pembawa bendera setiap fikrah. ‘ Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk’. (QS. Al Kahfi: 13)”. (Prof. Dr. Abdul Hamid Al Ghazali, Pilar-Pilar Kebangkitan Umat, hlm. 57)

Dengan demikian pemuda telah mengikrarkan dirinya untuk sebuah kebangkitan atau kemunduran sebuah kebudayaan dan peradaban Islam. Dalam sejarah dunia, pemuda terus-menerus mempelopori aksi-aksi yang mengundang decak kagum sampai hinaan yang paling hina, demikian pula terjadi pada sejarah Islam yang melahirkan mujahid-mujahid muda unggul dalam setiap tahun dan abad. Nabi Muhammad SAW ketika diangkat Rasul berumur empat puluh tahun. Pengikut beliau yang utama adalah pemuda. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1.       Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, masing-masing berumur 8 tahun.

2.       Thalhah bin Ubaidillah (11).

3.       al Arqam bin Abil Arqam (12).

4.       Abdullah bin Mas’ud (14).

5.       Sa’ad bin Abi Waqash (17).

6.       Umar bin Khatthab (26).

7.       Ja’far bin Abi Thalib (18).

8.       Zaid bin Haritshah (20).

9.       Mushab bin Umair (24).

10.   Abu Bakar Ash Shiddiq (37).

11.   Hamzah bin Abdul Muthalib (42).

12.   dan sebagainya. Dikalangan  perempuan diantaranya Siti Khadijah, Siti Aisyah, Fatimah bin Khatthab, Sumayyah bin Khayyat, dan banyak lagi yang lainnya.

Selain itu generasi selanjutnya dapat kita lihat contohnya, Imam Syafi’i telah hafal Al Qur’an pada umur 9 tahun dan mulai diminta ijtihadnya pada usia kira-kira 13 tahun, sebelum akhirnya ia menjadi mujtahid dan salah satu imam madzhab terkemuka. Hasan Al Banna mendirikan gerakan Ikhwanul Muslimin pada usia 23 tahun. Usamah bin Ziad telah memimpin pasukan besar pada usia 18 tahun dan lainya. Selain itu kurang 500 tahun yakni dari 622-1250 M, banyak sekali kemajuan yan telah dirintis oleh Islam. Kemajuan ini meliputi berbagai aspek, antara lain :

1.      Lembaga dan kegiatan ilmu pengetahuan.

2.      Gerakan keilmuan.

3.      Kemajuan dalam bidang keagamaan.

4.      Perkembangan politik, ekonomi dan administrasi.

Akan tetapi pada saat ini semua kemajuan yang telah dicapai tersebut telah mulai terkikis dan hilang oleh masa, kerena sikap malas dan ketidak pedulian umat.

Menurut Hasan Al-Banna, perbaikan suatu umat tidak akan terwujud kecuali dengan perbaikan individu, yang dalam hal ini adalah pemuda. Perbaikan individu (pemuda) tidak akan sukses kecuali dengan perbaikan jiwa. Perbaikan jiwa tidak akan berhasil kecuali dengan pendidikan dan pembinaan, yang dimaksud dengan pembinaan adalah membangun dan mengisi akal dengan ilmu yang berguna, mengarahkan hati lewat do’a, serta memompa dan menggiatkan jiwa lewat instropeksi diri. Dr. Syakir Ali Salim AD berpendapat, pemuda Islam merupakan tumpuan umat, penerus dan penyempurna misi risalah Ilahiah. Perbaikan pemuda berarti adalah perbaikan umat. Oleh karena itu, eksistensinya pemuda Islam sangat menentukan di dalam masyarakat. Beberapa ulama menggolongkan peranan pemuda Islam seperti di bawah ini :

1. Pemuda sebagai Generasi Penerus

Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka. (QS. Ath-Thur : 21)

2. Pemuda sebagai Generasi Pengganti

Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintainya (QS. Al-Maidah : 54)

3. Pemuda Sebagai Generasi Pembaharu (Reformer)

     Ingatlah ketika ia (Ibrahim-pen) berkata kepada bapaknya : wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong sedikitpun (QS. Maryam : 42).



Dari pernyataan tersebut, dapat kita simpulkan peran pemuda Islam sangat di harapkan dalam kehidupan ini. Hal ini juga berkaitan dengan perkembangan kebudayaan dan peradaban, karena Pemuda Islam menjadi akan genarasi penerus, penganti dan pembaharuan dalam  perkembangan Islam.

Selain itu dalam perbedaan jarak dan waktu bukan alasan bagi kita untuk menjadi generasi yang lemah, penakut dan tidak peduli terhadap perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam.  Pemuda yang berjuang dan menegakan kebenaran di jalan Allah untuk kepentingan Agama Islam dan Umat akan menjadi sebuah jihad serta mendapatkan pahala di mata Alla SWT. Adapun sifat-sifat yang menyebabkan para pemuda tersebut dicintai Allah SWT dan mendapatkan derajat yang tinggi sehingga kisahnya diabadikan dalam al-Qur’an dan dibaca oleh jutaan manusia dari masa ke masa, adalah sebagai berikut :

1.      Karena pemuda selalu menyeru pada al-haq (QS al A’raf :181)

2.      Pemuda mencintai Allah SWT, maka Allah SWT mencintai mereka (QS Al Ma idah:54).

3.      Pemuda saling melindungi, menegakkan shalat (QS At Taubah :71) tidak sebagaimana para pemuda yang menjadi musuh Allah SWT (QS At Taubah :67)

4.      Pemuda adalah para pemuda yang memenuhi janjinya kepada Allah SWT (QS Ar Ra’d :20).

5.      Pemuda tidak ragu-ragu dalam berkorban diri dan harta mereka untuk kepentingan Islam (QS Al Hujarat :15) (http://www.al-ikhwan.net/peranan-pemuda-dalam-islam-1-pemuda-sebagai-generasi-harapan-islam-30/).



Perana pemuda dan Umat Islam Allah SWT  mencintai dan memberikan drajat yang tinggi kepada Pemuda. pemuda yang baik oleh karenanya adalah pemuda Islam yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Mereka beramal/bekerja dengan didasari dengan keimanan/aqidah yang benar.

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri(QS Haa Miim : 33).

2. Mereka selalu bekerja membangun masyarakat.

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS Al Kahfi : 7).

3.Dan mereka memahami bahwa orang yang baik adalah orang yang paling bermanfaat untuk umat dan masyarakatnya. (http://mujahidbasit.blog.friendster.com/2008/10/peran-pemuda-muslim/).

“Dan Katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”(QS At Taubah : 105).

Perkembangan zaman pada saat ini para pemuda hendaknya menyadari bahwa mereka haruslah menjadi kelompok yang mampu menjadi teladan dan mempresentasikan nilai-nilai Islam secara utuh bagi masyarakat dalam mempertahankan perkembangan kebudayaan dan peradaban, yaitu:

1. Pemuda menjadi generasi yang hidup qalbunya karena senantiasa dekat dengan al-Qur’an, dan tenang dengan dzikrullah (QS Ar Ra’d :28) [1], bukan generasi yang berhati batu (QS Al Hadid :16) [2] akibat jauh dari nilai-nilai Islam, ataupun generasi mayat (QS Al An’am :122) [3] yang tidak bermanfaat tetapi menebar bau busuk kemana-mana.

2. Dalam menghadapi kesulitan dan tantangan, maka para pemuda harus sabar dan terus berjuang menegakkan Islam, hendaklah mereka berprinsip bahwa jika cintanya kepada Allah SWT benar, semua masalah akan terasa gampang.

3. Dalam perjuangan, jika yang menjadi ukurannya adalah keridhoan manusia maka akan terasa berat, tetapi jika ukurannya keridhoan Allah SWT maka apalah artinya dunia ini (QS Al Nahl :96) [4].

Pernyataan di atas dan yang didukung wahyu Allah di dalam Al Qur’an. Adalah cara pemuda Islam untuk mempertahankan kebudayaan dan peradaban Islam. Dalam pergerakan dan dakwahnya, peran pemuda sebagai agen yang menyiarkan, mempertahankan dan menegakan syariat Islam, pemuda memberikan contoh dengan tindakan dan sikap dalam kehidupan keseharian bagi seluruh Umat Islam untu dapat melaksanakan misi agama Islam demi perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam ke depannya sebagai wujud untuk membangkitkan kejayaan Islam.

Perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam pada zaman khalifah berkembang semakin pesat setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. Namun dengan seiringnya waktu semua kejayaan Islam perlahan telah memudar dan luntur akibat dari serangan kaum musyrik yang menyerang melalui perang pemikiran, yang telah merusak akidah dan keyakinan Umat Islam dengan paham sekularisme, liberalisme san pluralisame. Kebudayaan dan peradaban Islam harus dipertahankan, disebarkan dan tegakan kembali. Maka peran pemuda Islamlah yang akan menjadi pilar kebangkitan Islam. Pemuda Islam yang akan menjadi motor atau pengerak dari perkembangan Islam. Pemuda Islam seharus menjalankan dan mengamalkan semua perintah dan segala larangan Allh, pemuda Islam akan menjadi genarasi yang akan menjadi teladan dari segal tindakan dan perbuatannya, yang menyeruhkan dan saling menigngatkan demi keselamatan Umat di dunia dan di akhirat. Amain.

PENUTUP

            Pemuda adalah motor penggerak utama perubahan. Pemuda diakui perannya sebagai kekuatan pendobrak kebekuan dan kejenuhan dalam masyarakat
sehingga kita menyadari bahwa masa depan Islam terletak diatas pundak para pemudanya. Pemuda Islamlah yang akan memegang kendali bahtera Islam selanjutnya dan pemuda Islamlah yang akan melanjutkan peran generasi sebelumnya dalam menegaka
n, mempertahankan dan menyebarkan kebudayaan dan perdaban Islam yang semakin luntur dan mulai terpengaruh kebudayaan Barat. Kemana pemuda Islam bergerak (berdakwah), maka  kesanalah bahtera kebudayaan dan perdaban Islam itu melaju dan berkembang. Dari pernyataan ini dapat diambil kesimpulan bahwa kebangkitan Islam di masa mendatang dimenifestasikan oleh pemuda Islam, dengan syarat pemuda Islam mempunyai kesadaran dan kecintaan penuh pada dirinya dan agamanya. Jika prasyarat ini gagal ditanamkan pada jiwa pemuda, niscaya tragedi kebangkitan Islam tidak akan pernah berkumandang di dunia ini, akibatnya sekularisme, pluralisme dan leberalisme yang merupakan paham dan pemikiran kaum musyrik (kaum Barat) akan terus berkembang lagi di negeri-negeri Islam. Pemuda Islam sangat diharapkan dalam menegakan dan mempertahankan syariat Islam dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam sehingga dapat membangkitakan kejayaan Islam di muka. Amin.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan