إن
الحمد لله نحمده تعالى ونستعينه ونستغفره ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات
أعمالنا ، من يهديه الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له ، واشهد أن لا إله إلا
الله وحده لا شريك له ، واشهد أن محمد عبده ورسوله
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون} سورة: آل عمران
– الآية: 102
OLEH:AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI
Generasi Thaifah Manshurah yang Dijanjikan Kemunculannya di Akhir Zaman
Thaifah Manshurah, Senantiasa ada hingga kiamat
Dalam
berbagai hadits yang shahih telah dijelaskan bahwa akan senantiasa ada
sekelompok umat Islam yang berpegang teguh di atas kebenaran. Mereka
melaksanakan Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan konskuen, memperjuangkan
tegaknya syariat Islam, dan meraih kemenangan atas musuh-musuh Islam,
baik dari kalangan kaum kafir maupun kaum munafik dan murtadin.
Kelompok Islam ini disebut ath-thaifah al-manshurah
atau kelompok yang mendapat kemenangan. Kelompok ini akan senantiasa
ada sampai saat bertiupnya angin lembut yang mewafatkan seluruh kaum
beriman menjelang hari kiamat kelak. Kelompok ini diawali dari
Rasulullah saw beserta segenap sahabat, berlanjut dengan
generasi-generasi Islam selanjutnya, sampai pada generasi Islam yang
menyertai imam Mahdi dan Nabi Isa dalam memerangi Dajjal dan memerintah
dunia berdasar syariat Islam.
Hadits-hadits tentang ath-thaifah al-manshurah diriwayatkan banyak jalur dari sembilan belas (19) shahabat. Menurut penelitian sejumlah ulama hadits, hadits-hadits tentang ath-thaifah al-manshurah telah mencapai derajat mutawatir.
Kelompok
umat Islam ini adalah kelompok elit umat Islam. Mereka adalah
sekelompok kecil kaum ‘fundamentalis Islam’, di tengah kelompok umat
Islam yang telah mulai lalai dari kewajiban berpegang teguh dengan
Al-Qur’an dan As-Sunnah. Mereka adalah ‘muslim-muslim militan’ yang
sangat dikhawatirkan oleh AS dan Barat akan mengancam kepentingan
mereka. Rasulullah saw menamakan kelompok ini sebagai ath-thaifah al-manshurah,
kelompok yang mendapatkan kemenangan. Penamaan ini merupakan sebuah
janji kemenangan bagi kelompok ini, baik dalam waktu yang cepat maupun
lambat, baik kemenangan materi maupun spiritual.
Di antara hadits-hadits tentang ath-thaifah al-manshurah tersebut adalah sebagai berikut:
“Akan
senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang meraih kemenangan (karena
berada) di atas kebenaran, orang-orang yang menelantarkan mereka tidak
akan mampu menimbulkan bahaya kepada mereka, sampai datangnya urusan
Allah sementara keadaan mereka tetap seperti itu .”
“Akan
senantiasa ada satu kelompok dari umatku yang berperang di atas urusan
Allah. Mereka mengalahkan musuh-musuh mereka. Orang-orang yang memusuhi
mereka tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada mereka sampai datangnya
kiamat, sementara keadaan mereka tetap konsisten seperti itu.”
Ashabu Rayati Suud, Generasi Akhir Thaifah Mansurah yang dijanjikan
Dalam sebuah riwayat tentang Thaifah manshurah disebutkan, “Akan
senantiasa ada sekelompok umatku yang berperang di atas kebenaran.
Mereka meraih kemenangan atas orang-orang yang memerangi mereka, sampai
akhirnya kelompok terakhir mereka memerangi Dajjal.”
Riwayat
tersebut menjelaskan bahwa di akhir zaman, kelompok Thaifah Manshurah
adalah mereka yang bergabung dengan Al-Mahdi untuk memerangi musuh-musuh
Islam, dimana Dajjal adalah salah satu yang akan dikalahkan oleh
kelompok ini. Parameter kebenaran saat itulah adalah mereka yang bersama
Al-Mahdi, sedang mereka yang menolak Al-Mahdi adalah munafik (hal itu
sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits fitnah duhaima’).
Sedangkan kelompok Thaifah Manshurah yang memberikan dukungan kepada
Al-Mahdi telah dijelaskan ciri-ciri mereka dalam beberapa riwayat yang
kemudian dikenal dengan nama Ashabu Rayati Suud (Pasukan Panji Hitam
dari Khurasan).
Benar,
membicarakan kemunculan Al-Mahdi tidak bisa terlepas dari membicarakan
satu kelompok manusia yang menamakan dirinya sebagai pasukan panji hitam
(Ashhabu Rayati Suud / The Black Banner). Kelompok
ini memiliki beberapa ciri khusus yang akan lebih memudahkan bagi
seseorang untuk mengenalinya. Meskipun demikian, tidak mudah bagi
seseorang untuk menjustifikasi kelompok tertentu bahwa mereka adalah
Ashhabu Rayati Suud. Sebab ciri-ciri tersebut juga banyak dimiliki oleh
banyak manusia dan kelompok, sedang riwayat yang menunjukkan asal
keberadaan mereka (Khurasan) merupakan sebuah wilayah luas yang dihuni
oleh banyak manusia.
Siapakah
sebenarnya Ashahbu Rayati Suud yang kelak menjadi pendukung Al Mahdi ?
Benarkah riwayat yang membicarakan kemunculan kelompok ini ?
Ada beberapa riwayat yang menjelaskan keberadaan kelompok ini, di antaranya adalah sebagai berikut
□ “Akan keluar sebuah kaum dari arah Timur, mereka akan memudahkan kekuasaan bagi Al Mahdi.”
□ “Dari
Khurasan akan keluar beberapa bendera hitam, tak sesuatupun bisa
menahannya sampai akhirnya bendera-bendera itu ditegakkan di Iliya
(Baitul Maqdis).”
□ “Akan keluar manusia dari Timur yang akan memudahkan jalan kekuasaan bagi Al ‘ Mahdi.”
Namun riwayat-riwayat tersebut memiliki cacat dari sisi sanad dan periwayatannya. Sedangkan riwayat tentang Ashhabu Rayati Suud yang sampai pada derajat hasan adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh sahabat Tsauban :
“Akan
berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua adalah
putera khalifah. Tetapi tak seorang pun di antara mereka yang berhasil
menguasainya. Kemudian muncullah bendera-bendera hitam dari arah timur, lantas mereka membunuh kamu dengan suatu pembunuhan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu.” Kemudian beliau saw
menyebutkan sesuatu yang aku tidak hafal, lalu bersabda: “Maka jika
kamu melihatnya, berbai’atlah walaupun dengan merangkak di alas salju,
karena dia adalah khalifah Allah Al-Mahdi.
Riwayat
tersebut tidak banyak menjelaskan ciri-ciri fisik tertentu secara detil
sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat-riwayat lainnya. Tentang
maksud perbendaharaan dalam riwayat tersebut Ibnu Katsir berkata, “Yang
dimaksud dengan perbendaharaan di dalam hadits ini ialah perbendaharaan
Ka’bah. Akan ada tiga orang putera khalifah yang berperang di sisinya
untuk memperebutkannya hingga datangnya akhir zaman, lalu keluarlah
Al-Mahdi yang akan muncul dari negeri Timur.
Zaman Kemunculan Ashabu Rayati Suud
Berdasar
riwayat Tsauban di atas, kemunculan Ashhabu Rayati Suud adalah di saat
kemunculan Al-Mahdi. Riwayat tersebut mengisyaratkan bahwa keberadaan
Ashhabu rayati Suud dan embrionya sudah muncul jauh-jauh hari sebelum
kemunculan Al-Mahdi. Sebab, kemunculan sebuah kelompok yang kelak
mewakili satu-satunya kelompok paling haq di antara kelompok umat Islam
yang ada jelas tidak mungkin muncul dengan sekejab, sim salabim.
Keberadaan mereka sudah ada dan embrio mereka terus tumbuh di tengah
kerasnya kecamuk perang dan debu-debu mesiu. Ciri khas mereka dalam
riwayat di atas – memiliki kemampuan membunuh lawan yang tidak pernah dimiliki oleh kaum sebelumnya –
menggambarkan betapa dahsyatnya daya tempur dan strategi militer yang
mereka punyai. Riwayat ini juga mengisyaratkan bahwa aktivitas mereka
sebelum kemunculan Al-Mahdi adalah perang dan pembunuhan, hal yang
menjadi ciri khas thaifah manshurah di akhir zaman.
Riwayat
Tsauban di atas juga mengisyaratkan bahwa kemunculan Ashabu Rayati Suud
dari Khurasan ini terjadi di saat kematian seorang raja Saudi yang
dilanjutkan dengan pertikaian tiga putra khalifah untuk memperebutkan
Ka’bah.
Dalam
hal ini, banyak analisa menyebutkan bahwa boleh jadi kondisi itu akan
segera menjadi realita demi melihat apa yang saat ini terjadi di Saudi. Adalah Tony Khater,
seorang analis politik Amerika dengan spesialisasi kajian Timur Tengah
khususnya Arab Saudi, telah secara konsisten menyebutkan tentang
terpecahnya pemerintahan Arab Saudi menjadi empat kelompok sebelum
wafatnya Raja Fahd, seakan-akan kelompok-kelompok itu memunyai
pemerintahannya sendiri-sendiri, yaitu pemerintahan Putra Mahkota
Pangeran Abdullah, pemerintahan Pangeran Nayef, pemerintahan Pangeran
Sultan, dan pemerintahan Pangeran Salman. Dengan wafatnya Raja Fahd,
lalu Putra Mahkota Abdullah yang telah berusia 80 tahun naik menjadi
raja, maka di bawahnya terdapat tiga pangeran dengan pemerintahannya
sendiri-sendiri yang bersiap-siap menggantikannya ketika ia wafat nanti,
yaitu Pangeran Nayef, Pangeran Sultan, dan Pangeran Salman.
Jika
ini kelak terjadi, akankah ia menjadi tanda kemunculan Al-Mahdi dan
menjadi tanda keluarnya Ashabu Rayati Suud? Lalu siapakah kelompok yang
layak untuk disebut sebagai Ashabu rayati Suud, kelompok Thaifah
Manshurah akhir zaman yang dijanjikan?
Ashabu Rayati Suud akan muncul dari timur Khurasan, benarkah mereka Thaliban dan Al-Qaeda ?
Kemunculan salah satu tandhim askari
kaum militan fundamental di wilayah Khurasan (Afghanistan, Iraq dll)
yang dikenal dengan Thaliban dan Al-Qaeda memunculkan pertanyaan,
benarkah mereka adalah calon Ashhabu Rayati Suud yang dijanjikan?
Pasalnya, kelompok ini adalah satu-satunya kaum militan muslim yang
paling ditakuti oleh barat karena kehebatan tempur mereka, juga karena
cita-cita mereka yang radikal; mendirikan negara Islam dari ujung Asia
Tenggara hingga barat Maroko. Mereka adalah muslim fundamental yang
paling kuat melaksanakan hukum Islam sebagaimana yang pernah berlaku di
Madinah pada masa Rasulullah saw. Merekalah satu-satunya kelompok yang
paling mendekati gambaran kehidupan Rasulullah saw dan para sahabatnya;
beriman, hijrah, perang, mendirikan daulah Islam, melaksanakan semua
kewajiban tanpa terkecuali, mendapat boikot dan kecaman internasional,
mendapat ujian paling berat dan menyatakan keimanannya, dikepung oleh
pasukan ahzab dan banyak lagi sejarah kehidupan generasi assabiqunal awwalun yang hari ini tergambar dalam realitas hid
up mereka.
Beberapa
analis pemerhati hadits-hadits fitnah menduga; bahwa merekalah yang
lebih layak untuk menyandang gelar kehormatan itu sesuai dengan beratnya
ujian keimanan yang mereka hadapi.
Dalm
hal ini, terlepas dari tepat atau melesetnya dugaan-dugaan tersebut,
ada hal lain yang lebih penting untuk dipahami oleh seorang muslim
berkaitan dengan dua kelompok fundamental ini. Setiap muslim hendaknya
berhati-hati untuk tidak menjatuhkan vonis tertentu pada
kelompok-kelompok yang secara lahir memiliki stigma dan citra negatif
dari musuh-musuh Islam –bahkan dari kalangan umat Islam sendiri- bahwa
hal itu bukan berarti keadaan mereka adalah sebagaimana tuduhan itu.
Merupakan sunnatullah bahwa musuh-musuh Islam dari bangsa barat memiliki
dendam dan kebencian kepada setiap muslim yang memegang teguh agama
mereka. Dalam hal ini, kelompok Thaliban dan Al-Qaeda yang sangat
komitmen menegakkan semua bentuk syari’at Islam dalam masyarakatnya
sangat wajar bila dibenci oleh bangsa Barat. Termasuk sebagian kaum
muslimin yang termakan oleh isu dan propaganda bangsa barat tentang
“kekejian dan kejahatan” Thaliban terhadap manusia.
Tanpa
bermaksud memastikan apakah Thaliban merupakan termasuk kelompok
Ashhabu Rayatis Suud, yang pasti bahwa memberikan tuduhan jahat dan keji
yang belum tentu demikian kenyataannya merupakan kejahatan tersendiri.
Sementara mendoakan mereka, mengharapkan mereka untuk membela umat
Islam, mengusir musuh-musuh Islam dan menegakkan syari’at di muka bumi
merupakan sikap yang baik.
Namun
demikian – terlepas bahwa Thaliban dan Al-Qaeda memiliki ciri-ciri yang
banyak keserupaannya dengan kelompok Ashabu Rayati Suud – yang jelas
memastikan secara haqqul yakin bahwa mereka adalah
Ashabu Rayati Suud termasuk sikap tergesa-gesa. Namun, mudah-mudahan
tidak salah jika kita berharap, semoga mereka itulah kelompok yang
dimaksudkan. Amiin.
Di sini saya ingin
menghuraikan berkenaan perkara-perkara yang disebut oleh Nostradamus
berdasarkan hadis, sekaligus membuktikan terdapat “mala-fide” Yahudi
dalam konspirasi mengelirukan umat Islam. 1. Akan muncul A New
World Religion.Kemunculan satu kuasa baru dunia berteraskan agama telah
disebut secara nyata oleh Rasulullah SAW di dalam beberapa hadis. Di
antaranya:Sabda Rasulullah SAW:”Sesungguhnya Allah akan membangkitkan
bagi umat ini (Islam) pada awal setiap seratus tahun seorang mujaddid
yang bakal membaharu (menghidupkan) urusan agamanya.” (Riwayat Abu Daud,
Al Hakim, Al Baihaqi, Al Iraqi, Ibnu Hajar Al Asqalani) Imam As Sayuti
berkata: Para penghafal hadis sepakat mengatakan hadis ini sahih)Kita
kini berada di awal kurun Hijrah ke-15, iaitu 1420 Hijrah. Mengikut
tafsiran ulama, yang dikatakan awal kurun itu ialah 1/4 yang pertama.
Ertinya kita kini berada di awal kurun. Sebagaimana janji Allah melalui
lidah Rasulullah SAW ini, pastilah akan lahir seorang pemimpin yang akan
menghidupkan syiar serta perjuangan Islam di zaman ini.Berbetulan pula
kini kita melangkah ke alaf ke-3 Masehi dan berada di awal tahun
2000.Dalam sebuah hadis yang lain, bersabda Rasulullah SAW: “Telah
berlaku zaman kenabian ke atas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu
sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlakulah zaman kekhalifahan
(Khulafa’-ur-Rasyidin) yang berjalan seperti zaman kenabian. Maka
berlakulah zaman itu sepertimana yang Allah kehendaki.Kemudian Allah
mengangkatnya lalu berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit (zaman
fitnah). Berlakulah zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian
Allah mengangkatnya pula. Kemudian berlakulah zaman penindasan dan
penzaliman (zaman pemerintahan diktator) dan kemudian berlakulah zaman
itu sepertimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlakulah pula zaman
kekhalifahan (zaman Al Mahdi dan Isa a.s) yang berjalan di atas cara
hidup zaman kenabian. Kemudian baginda diam.” (Riwayat Ahmad)Secara umum
apabila kita meneliti sejarah, zaman kenabian, zaman
Khulafa’-ur-Rasyidin, zaman fitnah (pemerintah telah rosak sedang rakyat
masih baik), zaman diktator (penjajahan Yahudi dan Nasrani) dan kini
adalah giliran zaman seperti zaman kenabian itu berulang semula. Inilah
yang dimaksudkan sebagai A New World Religion oleh Nostradamus. 2.
Dipimpin oleh seorang yang dikenali dengan panggilan The Man from The
East. Kebangkitan yang dimaksudkan itu akan dipimpin oleh seorang
pemimpin dari Timur sebagai pencetusnya. Di dalam beberapa hadis
disebutkan berkenaan pemimpin dari Timur itu:1.Daripada Ibnu Umar,
bahawa Rasulullah SAW sambil memegang tangan Sayidina Ali; baginda
berkata: “Akan keluar dari sulbi ini seorang pemuda yang memenuhi bumi
ini dengan keadilan. Maka apabila kamu menyakini demikian itu hendaklah
bersama Pemuda Bani Tamim itu. Sesungguhnya dia datang dari sebelah
Timur dan dialah pemegang panji-panji Al Mahdi.” (Hadis riwayat At
Tabrani)2. Dari Tsauban r.a dia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW,
akan datang Panji-Panji Hitam (kekuasaan) dari sebelah Timur,
seolah-olah hati mereka (pendukung-pendukung) umpama kepingan-kepingan
besi (jiwa berani). Barangsiapa mendengar tentang mereka, hendaklah
datang kepada mereka dan berbai’ahlah kepada mereka sekalipun merangkak
di atas salji. (Dikeluarkan oleh Al Hafiz Abu Naim) 3. Dia muncul dari
negeri yang terletak di pertemuan tiga buah laut. Negara Timur tempat
perjuangan pemimpin tersebut terletak di pertemuan tiga buah laut. Siapa
sahaja yang merasakan kedudukan mereka terancam akan membuat kajian dan
menyusun strategi untuk menyelamatkan diri. Sementelahan pula Yahudi
dan Nasrani yang telah tahu tentang kebangkitan Islam di akhir
zaman.Memang Timur itu tidak ditentukan di manakah negaranya melalui
hadis. Ini adalah kajian pihak musuh, akhirnya mereka berpendapat negara
tersebut terletak dalam lingkungan tiga buah laut di sebelah Timur.
Mereka mencari negeri yang ada sifat demikian dan di negeri-negeri
berkenaan, mereka menjalankan ‘kerja-kerja kotor’ iaitu cuba memadamkan
kalimah Ilahi dengan pelbagai cara.Dengan berbuat demikian, mereka
berharap dapat menghalang kebangkitan Islam buat kali kedua dari kawasan
yang telah disebutkan itu. Sebab itulah wilayah-wilayah di Indonesia
sejak dahulu lagi menjadi sasaran utama mereka kerana mereka yakin dari
sanalah akan bangkitnya “The Man from The East” itu.Selain itu, mereka
turut membina pangkalan (pusat operasi) di sebelah sini iaitu di
Filipina dan Singapura. Filipina adalah pusat operasi bagi kaum Nasrani
manakala Singapura pula adalah pusat operasi bagi Zionis Yahudi. Dari
kedua-dua tempat itulah mereka memantau seluruh Asia Tenggara ini,
terutamanya Indonesia kerana dipercayai oleh mereka Pemuda Bani Tamim
itu berasal dan berkembang di Indonesia.Itulah bukti kukuh kepercayaan
para pendeta Yahudi dan Nasrani terhadap kemunculan Pemuda Bani Tamim
dan Imam Mahdi itu serta kawasan di mana mereka berdua akan
dibangkitkan.Namun, atas sebab-sebab permusuhan yang sangat kuat, setiap
pergerakan mereka ini dibuat atas nama perniagaan, hubungan politik,
ekonomi, pertahanan, ketenteraan dan sebagainya sehingga tidak kelihatan
niat sebenar mereka ke atas umat Islam di kawasan ini. Di samping itu,
mereka juga sangat kuat menyimpan niat sebenar mereka sehingga tidak
pernah dapat diketahui oleh mana-mana umat Islam di kawasan ini sejak
dahulu hingga ke hari ini.Perkara-perkara ini hanya dapat diketahui
melalui pendedahan oleh para sarjana dan cendekiawan mereka sendiri
melalui penerbitan-penerbitan mereka sendiri sahaja. Begitu bijaknya
mereka beroperasi.Boleh jadi juga negara tersebut ialah Tanah Melayu
yang telah menjadi Malaysia kini. Pada peringkaat awal, pihak musuh
lebih beranggapan Indonesialah tempat yang dimaksudkan. maka mereka
berjuang silih berganti menjajah Indonesia, menyebarkan ajaran Kristian
dan cara hidup Yahudi di sana. Mereka terlupa dalam keghairahan itu,
sebuah negara yang juga terletak di antara tiga laut, Laut China
Selatan, Laut Sulu dan Lautan Hindi. Indonesia adalah kepulauan, oleh
itu ia sudah tentu dikelilingi oleh laut, sedangkan Malaysia (khususnya
semenanjung) hanya di lingkungi tiga penjuru. Di Utaranya tiada laut
(tanah besar Thailand).Umat Islam tidak boleh memandang remeh tentang
perkara ini. Kajian pihak musuh bukan kajian yang main-main kerana
mereka berjuang antara hidup dan mati.Jika dilihat di segi mercup
suburnya Islam berbanding negara-negara Timur yang lain, Malaysialah
yang terkehadapan. Walaupun masih amat banyak kelemahan, itulah yang
paling kuat keIslamannya. Bukan diihat di sudut kuantiti penduduk tetapi
di sudut kualiti penghayatan.Di sudut bangsa pula, bangsa Melayu adalah
bangsa yang belum pernah menguasai dunia berbanding bangsa-bangsa lain.
Mungkin ini peluang untuk bangsa Melayu. Sudah tentu pula pemimpin yang
dimaksudkan itu tidak hanya berjuang dalam lingkungan tempatan,
kedaerahan atau kenegaraan semata-mata. Perjuangannya adalah perjuangan
global yang menjadikan tanah airnya sebagai tapak globalisasi
Islami.Mana tahu kalau-kalau pemimpin itu telah ada. Bahkan pasti ada
jika merujuk kepada hadis, kita kini berada hampir di penghujung awal
kurun. Mungkin beliau sedang berjuang tetapi tidak disedari oleh
musuh-musuh, atau dianggap remeh oleh musuh. Begitulah apabila Allah
mahu mengalahkan musuhNya. 4. Kemunculannya menggemparkan Timur dan
Barat. Semua manusia di seluruh dunia akan terkejut besar dengan
perlantikannya sebagai pemimpin manusia di Timur. Pernyataan ini
disebutkan oleh Nostradamus dengan tegas dalam buku ramalannya.Ketika
itu, kebanyakan urusan perniagaan akan terhenti atau lumpuh seketika
sebelum pulih di negara-negara lain. Di negara tempat beliau zahir itu,
ekonominya akan lumpuh terus dan hapus lalu beliau gantikan dengan
sistem ekonomi Islam yang lebih adil dan sangat stabil.Sistem ekonomi
Islam yang beliau lagang nanti akan turut menggemparkan seluruh ahli
ekonomi dan tokoh perniagaan yang pakar-pakar di seluruh dunia. Sistem
ekonomi Islam beliau menyebabkan sistem kapitalis, sosialis dan
sebagainya itu akan hancur, lumpuh dan tidak bermaya. Akhirnya, sistem
ekonomi Islam yang beliau lagang itu nantilah yang akan berkembang pesat
dan meruntuhkan seluruh sistem ekonomi yang sedia ada di dunia.Perkara
ini termasuk dalam sifat keadilan yang dibawa oleh pemimpin tersebut.
Kedatangannya memenuhi dunia dengan keadilan sepertimana sebelum ini
dipenuhi oleh kezaliman.Dari Ibnu Mas’ud RA, katanya, “Ketika kami
berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang sekumpulan anak muda
dari kalangan Bani Hasyim. Apabila terlihatkan mereka, maka kedua-dua
mata baginda SAW dilinangi air mata dan wajah baginda berubah. Aku pun
bertanya, “Mengapakah kami melihat pada wajah Tuan sesuatu yang tidak
kami sukai?” Baginda menjawab, “Kami Ahlul Bait telah Allah pilih untuk
kami akhirat lebih dari dunia. Kaum kerabatku akan menerima bencana dan
penyingkiran selepasku kelak sehinggalah datang suatu kaum dari Timur
yang membawa bersama-sama mereka Panji-panji Hitam. Mereka meminta
kebaikan tetapi tidak diberikannya, maka mereka pun berjuang dan beroleh
kejayaan lalu diberikanlah apa yang mereka minta itu tetapi mereka
tidak menerima sehinggalah mereka menyerahkannya kepada seorang lelaki
dari kaum kerabatku yang akan memenuhkan bumi ini dengan keadilan
seperti bumi ini dipenuhi dengan kedurjanaan sebelumnya. Sesiapa yang
sempat menemuinya, maka datangilah mereka, walaupun terpaksa merangkak
di atas salji. Sesungguhnya dia adalah al-Mahdi.” (Riwayat Ibnu
Majah)Keadilan yang ditegakkan itu secara menyeluruh meliputi setiap
aspek samada politik, ekonomi, pendidikan dan lain-lain.Sabda Nabi
SAW,”Akan keluar dari sulbi ini (Sayidina Ali KW) seorang pemuda yang
akan memenuhkan bumi ini dengan keadilan. Maka apabilakamu meyakini yang
demikian itu, hendaklah kamu turut menyertai Pemuda Bani Tamim itu.
Sesungguhnya dia datang dari sebelahTimur dan dialah pemegang
panji-panji al-Mahdi.” (Riwayat At-Tabrani) 5. Ketika muncul, dia
memakai serban biru (The Blue Turban). Oleh kerana pemimpin tersebut
adalah seorang pejuang Islam yang amat cinta kepada Rasulullah SAW,
pastilah segala sunnah Rasul itu diperjuangkannya. Tidak mungkin seorang
pejuang Islam tidak berserban seperti Rasulullah SAW. Walaupun ketika
ini, amalan sunnah seperti berserban itu telah dimomok-momokkan oleh
orang.Disebutkan tentang warna serban, sebenarnya banyak hadis menyebut
tentang serban pemimpin ini, samada secara khusus ataupun secara umum
(merangkumi pengikut-pengikutnya). Khususnya di dalam kitab Jamiussoghir
karangan Imam As Sayuti.Ketika kemunculannya hanya dia seorang yang
memakai serban berwarna biru di dunia ini. Mungkin serban biru itu tidak
selalu dipakainya, cuma sekali-sekala sahaja. Namun begitu, ini sudah
cukup menjadi bukti bahawa hanya beliau seorang yang sanggup memakai
serban biru. Ulama lain ketika itu, terutamanya ulama fiqh, sudah tidak
sanggup lagi meletakkan serban di atas kepala sebagai pakaian harian,
apatah lagi untuk memakai serban yang berwarna biru atau hijau.Berat
pula pernyataan dari Nostradamus ini merujuk kepada pemakaian serban
berwarna biru ketika zahirnya Pemuda Bani Tamim ini dengan mendapat
kekuasaan di dunia sebelah Timur itu. Maknanya, serban warna biru itu
dipakainya ketika beliau mula-mula mendapat kuasa di negeri sebelah
Timur dan mula-mula diberikan baiah oleh sekalian manusia. Mungkin
begitulah yang dimaksudkan serban biru oleh Nostradamus. 6. Dia
merayakan hari Khamis sebagai hari istimewa bagi dirinya. Ini suatu yang
tidak lazim bagi kebanyakan umat Islam ketika itu, di seluruh dunia
termasuk oleh para ulamanya. Maksudnya di sini ialah, hari Khamis malam
Jumaat. Malam yang lazimnya orang-orang Islam membaca Surah Yasin
selepas sembahyang Maghrib di masjid, di surau atau di rumah.Beliau
menjadikannya istimewa kerana pada malam Jumaat itulah beliau akan
membanyakkan zikir, doa dan sebagainya seolah-olah orang yang menyambut
malam raya. Mungkin maksudnya beliau menjadikan malam Jumaat itu sebagai
masa untuk membaca selawat dan mengamalkan zikrullah sehingga jadilah
malam Jumaat itu sebagai sangat istimewa bagi dirinya.Dan memang pun
begitu keadaannya bagi para solihin dan wali-wali sejak zaman para
sahabat lagi, hinggalah zaman salafus soleh dan diteruskan hingga kini,
mereka menjadikan hari Khamis malam Jumaat sebagai suatu hari raya dan
malam berpesta-pesta amal dan taqarrub kepada Allah. Pesta seperti ini
hanya mampu dilakukan oleh para wali Allah dan orang-orang soleh
sahaja.Mereka menyambutnya dengan penuh kegembiraan, semangat baru dan
azam baru untuk melipatgandakan amal ibadat kepada Allah. Itulah maksud
sebenar yang dikatakan oleh tokoh peramal Barat yang terkenal,
Nostradamus, dengan kenyataan bahawa, beliau menjadikan hari Khamis
sebagai hari istimewa bagi dirinya.Maksudnya di sini juga, umat Islam
ketika itu sudah semakin jauh meninggalkan ajaran agamanya sendiri,
sehinggakan hari Khamis malam Jumaat yang mulia itupun sudah dianggap
tidak berbeza langsung daripada hari-hari dan malam-malam lainnya. Tahun
yang disebut iaitu tahun Masehi 2000 telah tiba. Sebagai orang yang
beriman dengan hadis sepatutnya kita peka dengan perkara ini. Di mana,
di saat ini pihak musuh Islam lebih-lebih lagi peka, maklumlah mereka
dijanjikan untuk menerima kekalahan. Sedangkan bagi umat Islam, telah
dijanjikan kemenangan. Hanya yang perlu, penuhi jiwa dengan iman dan
taqwa, serta berusahalah untuk mendapatkan pimpinan dari pemimpin yang
dimaksudkan itu.Sabda Nabi SAW,”Akan datang Panji-panji Hitam dari
Timur, seolah-olah hati mereka adalah kepingan-kepingan besi. Sesiapa
yang mendengar tentang mereka, hendaklah datang kepada mereka dan
berbaiatlah kepada mereka, sekalipun terpaksa merangkak di atas
salji.”(Riwayat Al-Hafiz Abu Naim)
Siapakah sebenarnya Pemuda Bani Tamim?
Persoalannya kini, siapakah sebenarnya pemuda Bani Tamim? Adakah
beliau seorang Melayu Ataupun dia
seorang pemimpin negara yang berasal dari Ardibil, Iran?
Seperkara yang menarik mengenai kedua-dua calon Pemuda Bani Tamim
tersebut ialah kedua-duanya bukanlah orang Arab dan bukanlah berasal
dari Bani Tamim. Apa yang menarik juga ialah, kedua-dua calon berkenaan
mempunyai Imam Mahdi yang berbeza. Seorang menantikan Imam Mahdi yang
berasal dari Indonesia, manakala seorang lagi menantikan Imam Mahdi yang
akan muncul dari Sirdabnya di Iraq. Lebih malang lagi nasib buat
jawatan Imam al-Mahdi, bukan hanya dua orang calon dari Indonesia dan
Iraq itu sahaja yang ada, malah ribuan calon al-Mahdi lain, sejak dari
dulu, kini dan masa akan datang bersedia untuk mengisikan kekosongan
jawatan tersebut. Setiap tarekat Sufi mempunyai calon masing-masing,
setiap firaq (kumpulan) Syiah mempunyai calon mereka yang tersendiri,
dan setiap kumpulan ajaran-ajaran sesat yang lain juga mempunyai calon
mereka yang tersendiri. Ini bermaksud, jawatan Pmuda Bani Tamim juga
bukanlah hanya milik kedua-dua calon dari Malaysia dan Iran. Ribuan lagi
para penanti al-Mahdi yang bersedia untuk dinobatkan sebagai “Pemuda
Bani Tamim”.
Tidakkah kita belajar dari pengalaman-pengalaman yang lepas. Bukankah
ajaran-ajaran sesat dan agama-agama baru banyak yang muncul akibat
Mahdi-Mahdi yang pernah muncul. Di kalangan Syiah sendiri pun, ajaran
Bahaiyyah, Nusayriyah dan lain-lain lagi merupakan produk kemunculan
Mahdi di zaman-zaman lampau dari kelompok mereka. Begitu juga halnya
dengan ajaran-ajaran sesat lain yang turut timbul dari kumpulan-kumpulan
sufi yang telah disesatkan oleh Mahdi-Mahdi mereka.
Persoalannya, apakah riwayat mengenai al-Mahdi dan Pemuda Bani Tamim
benar-benar kuat dan qat’iyy? Kita serahkan kepada pakar-pakar hadith
untuk meneruskan perbincangan seterusnya.
Wallahu a’lam bish shawab.
. HR. Abu Daud: Kitab al-jihad no. 2125, Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 1959.
Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitan Bab Khurujil Mahdi 2: 1467: Mustadrak Al-Hakim 4: 463-464. Dan dia berkata, “Ini adalah hadits shahih menurut syarat Syaikhain.” (An-Nihayah fit Firan 1:29 dengan tahqiq DR. Thana Zaini).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan