AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI

AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI
AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI

Isnin, 2 Mac 2015

15 Doktrin Sesat Syi’ah

 

بسم الله الرحمن الر حيم

إن الحمد لله نحمده تعالى ونستعينه ونستغفره ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا ، من يهديه الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له ، واشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، واشهد أن محمد عبده ورسوله {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون} سورة: آل عمرانالآية: 102

OLEH:AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI

15 Doktrin Sesat Syi’ah


Pertama: Dunia dengan seluruh isinya adalah milik para imam Syi’ah. Mereka akan memberikan dunia ini kepada siapa yang dikehendaki dan mencabutnya dari siapa yang dikehendaki. (Kitab Ushulul Kaafi, hal.259, Al Kulaini).

Doktrin itu untuk menandingi firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “Sesungguhnya bumi adalah milik Allah, Dia dikaruniakan kepada siapa yang Dia kehendaki, (QS. Al A’raf: 128). Mereka menyetarakan kekuasaan para Imam Syi’ah dengan Allah, bukankah itu inti kesyirikan?

Kedua: Ali bin Abi Thalib mereka klaim sebagai imam Syi’ah yang pertama dinyatakan sebagai dzat yang pertama dan terakhir, yang dhahir dan yang bathin. (Kitab Rijalul Kashi: hal. 138). Mereka menyamakan sifat Ali dengan sifat Allah seperti dalam surat Al Hadid, ayat 3. Bukankan itu inti kesyirikan dan kekufuran?

Ketiga: Para Imam Syi’ah merupakan wajah Allah, mata Allah dan tangan-tangan Allah yang membawa rahmat bagi para hamba Allah. (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 83).

Keempat: Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib oleh Syi’ah dikatakan menjadi wakil Allah dalam menentukan surga dan neraka, memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh oleh manusia sebelumnya, mengetahui yang baik dan yang buruk, mengetahui segala sesuatu secara rinci yang pernah terjadi dahulu maupun yang ghaib. (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 84).

Kelima: Keinginan para Imam Syi’ah adalah keinginan Allah juga. (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 278).

Keenam: Para Imam Syi’ah mengetahui kapan datang ajalnya dan mereka sendiri yang menentukan saat kematiannya, karena bila imam tidak mengetahui hal-hal semacam itu maka ia tidak berhak menjadi imam. (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 158).

Ketujuh: Para Imam Syi’ah mengetahui apapun yang tersembunyi dan dapat mengetahui dan menjawab apa saja bila kita bertanya kepada mereka, karena mereka mengetahui hal ghaib sebagaimana yang Allah ketahui. (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 193).

Kedelapan: Allah itu bersifat Bada’ (yaitu baru mengetahui sesuatu bila sudah terjadi). Akan tetapi para Imam Syi’ah telah mengetahui lebih dahulu hal yang belum terjadi. (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 40).

Menurut Al Kulaini (ulama besar ahli hadits Syi’ah), Bahwa Allah tidak mengetahui bahwa Husein bin Ali akan mati terbunuh. Menurut mereka Tuhan pada mulanya tidak tahu karena itu Tuhan membuat ketetapan baru sesuai dengan kondisi yang ada. Akan tetapi Imam Syi’ah telah mengetahui apa yang akan terjadi. Oleh sebab itu menurut doktrin Syi’ah Allah bersifat bada’. (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 232).

Kesembilan: Para imam Syi’ah merupakan gudang ilmu Allah dan juga penerjemah ilmu Allah. Para imam Syi’ah bersifat Ma’shum (bersih dari kesalahan dan tidak pernah lupa apalagi berbuat Dosa). Allah menyuruh manusia untuk mentaati Imam Syi’ah, tidak boleh mengingkarinya dan mereka menjadi hujjah (Argumen Kebenaran). (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 165).

Kesepuluh: Para imam Syi’ah sama dengan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 165). Yang mereka maksud para Imam Syi’ah adalah Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali, Ali bin Husein, Hassan bin Ali dan Muhammad bin Ali. (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 109).

Kesebelas: Al Qur’an yang ada sekarang telah berubah, dikurangi dan ditambah (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 670). Salah satu contoh ayat Al Qur’an yang dikurangi dari aslinya (versi mereka, red.) yaitu ayat Al Qur’an An Nisa’: 47, menurut versi Syi’ah berbunyi: “Ya ayyuhalladziina uutul kitaaba aaminuu bimaa nazzalnaa fie ‘Aliyyin nuuron mubiinan”. (Kitab Fashlul Khitab: hal. 180). Menurut Syi’ah, Al Qur’an yang dibawa Jibril kepada Nabi Muhammad ada 17 ribu ayat, namun yang tersisa sekarang hanya 6660 ayat. (Kitab Ushulul Kaafi: hal. 671).

Keduabelas: Menyatakan bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman bin Affan, Muawiyah, Aisyah, Hafshah, Hindun, dan Ummul Hakam adalah makhluk yang paling jelek di muka bumi, mereka ini adalah musuh-musuh Allah. Siapa yang tidak memusuhi mereka, maka tidaklah sempurna imannya kepada Allah, Rasul-Nya dan Imam-Imam Syi’ah. (Kitab Haqqul Yaqin: hal. 519, oleh Muhammad Baqir Al Majlisi).

Ketigabelas: Menghalalkan nikah Mut’ah, bahkan menurut doktrin Syi’ah orang yang melakukan kawin mut’ah 4 kali derajatnya lebih tinggi dari Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. (Kitab Tafsir Minhajush Shadiqin, hal. 356, oleh Mullah Fathullah Kassani).

Keempatbelas: Menghalalkan saling tukar-menukar budak perempuan untuk disetubuhi kepada sesama temannya. Kata mereka, Imam Ja’far berkata kepada temannya: “Wahai Muhammad, kumpulilah budakku ini sesuka hatimu. Jika engkau sudah tidak suka, kembalikan lagi kepadaku.” (Kitab Al Istibshar III: hal. 136, oleh Abu Ja’far Muhammad Hasan Ath Thusi).

Kelimabelas: Rasulullah dan para sahabat akan dibangkitkan sebelum hari kiamat. Imam Mahdi sebelum hari kiamat akan datang dan dia membongkar kuburan Abu Bakar dan Umar yang ada didekat kuburan Rasulullah. Setelah dihidupkan maka kedua orang ini akan disalib (Kitab Haqqul Yaqin, hal. 360, oleh Mullah Muhammad Baqir Al Majlisi).

Semua kitab tersebut di atas adalah kitab-kitab induk atau rujukan pokok kaum Syi’ah yang posisinya seperti halnya kitab-kitab hadits Imam Bukhari, Muslim, Ahmad bin Hambal, Nasa’i, Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majah bagi kaum Muslimin. Oleh karena itu, upaya-upaya Syi’ah untuk menanamkan kesan bahwa Syi’ah adalah bagian dari kaum Muslimin, hanya berbeda dalam beberapa hal yang tidak prinsip, adalah dusta dan harus ditolak tegas

Adakah orang masih percaya bahwa Syi’ah itu bagian dari umat Islam? Atau Anda masih ragu bahwa ajaran Syi’ah itu sesat menyesatkan? Menurut Imam Malik dan Imam Ahmad, barangsiapa yang tidak mengkafirkan aqidah Syi’ah ini, maka dia termasuk kafir.

Wallahu a’lam.

Catatan: Pembahasan ini adalah mengenai Syiah Ghulat dan Rafidhah atau Imamiyah.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan