AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI

AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI
AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI

Rabu, 2 Oktober 2013

HUKUM ZAKAT PENGHASILAN MENURUT ISLAM

بسم الله الرحمن الر حيم

إن الحمد لله نحمده تعالى ونستعينه ونستغفره ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا ، من يهديه الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له ، واشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، واشهد أن محمد عبده ورسوله
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون} سورة: آل عمرانالآية: 102

OLEH:AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI

HUKUM ZAKAT PENGHASILAN MENURUT ISLAM



Zakat adalah salah satu rukun Islam yang utama. Instrumen penting yang kerap disandingkan dengan perintah shalat dan memiliki banyak dimensi.

Zakat yang secara bahasa berarti berkembang atau suci itu diberlakukan dengan ketentuan-ketentuan tertentu. Mulai dari objek wajib zakat, kadar, batas kewajiban, dan subjek pendistribusian zakat.

Satu di antara persoalan zakat kontemporer ialah pelaksanaan zakat penghasilan atau profesi. Baik penghasilan yang diperoleh secara rutin, seperti gaji karyawan swasta, pejabat negara, maupun penghasilan tidak rutin, seperti dokter, pengacara, konsultan, penceramah, dan sejenisnya, serta penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan bebas lainnya.

Prof Ballah Al Hasan Umar Musa’id dalam makalahnya berjudul “Zakat Ar Rawatib wa Al ujur wa Iradat Al Mihan Al Hurrat” mengatakan, permasalahan ini mengemuka karena memicu rentetan pertanyaan. Persoalan paling mendasar ialah, ada atau tidakkah legalitas perintah zakat jenis ini dalam tuntunan zakat yang diajarkan Rasulullah?

Ballah lantas menguraikan topik ini dalam karyanya yang dipublikasikan di Majalah Universitas King Saud, Arab Saudi. Menurutnya, secara umum inti persoalannya ialah ketiadaan dalil yang dengan tegas mewajibkan jenis zakat ini.

Karenanya, praktik zakat profesi pun tidak didapati semasa Rasulullah. Pangkal perbedaan kemudian juga timbul ketika menganalogikan (qiyas) jenis ini dengan zakat al mal al mustafad.

Menurut Ballah, terkait zakat profesi muncul opsi pandangan dari sejumlah pakar fikih terkemuka. Syekh Muhammad Al-Ghazali berpendapat, zakat ini wajib dikeluarkan. Argumentasinya merujuk pada Surah Al-Baqarah 267 yang berlaku umum. Secara logika, bila seorang petani saja dibebankan berzakat, seyogianya zakat profesi diwajibkan.
 Pendapat serupa juga disampaikan oleh deretan nama pakar tersohor, yakni Syekh Abdurrahman Hasan, Muhammad Abu Zahrah, dan Abdul Wahab Khalaf. 
Zakat itu wajib dikeluarkan bila telah mencapai haul (satu tahun) dan cukup nishab-nya (kadar wajib zakat). 
Syekh Yusuf Al-Qaradhawi dalam kitabnya, Fiqh Az-Zakat, juga berpandangan sama. Menurutnya, kewajiban zakat profesi bisa disejajarkan dengan hukum zakat al mal al mustafad. Almarhum Prof Husain Syahatah, guru besar Fikih Universitas Al-Azhar, Mesir, berpendapat sama. 
Pendapat ini juga diserap oleh Lembaga Fatwa Kerajaaan Arab Saudi pada 1392 H. Kongres Zakat Internasional pertama yang digelar 1984 mufakat, zakat profesi wajib hukumnya. Fatwa ini juga diadopsi di sejumlah negara, seperti Kuwait dan Sudan. 
Ballah juga menyebut opsi pendapat ke dua. Hanya saja, tidak diketahui secara pasti ulama kontemporer mana sajakah yang condong pada opsi terakhir ini, yaitu pendapat yang menyatakan zakat jenis ini tak wajib dikeluarkan. 
Prof Kautsar Al-Abji dalam bukunya berjudul “Muhasabat Az Zakat wa Ad Dharaib fi Daulat Al Imarat Al Arabiiyah”, sekadar mengisyaratkan opsi ini ada tanpa menyebut pasti siapa. Beberapa argumentasi yang dijadikan dasar kelompok ini ialah fakta bahwa jenis zakat tersebut tidak pernah dicontohkan pada zaman Rasulullah. 
Kedua, qiyas terhadap zakat al mal mustafad dinilai tidak tepat. Di satu sisi, pemberlakuan zakat ini nyaris sama dengan kosep pajak dalam sistem konvensional. Dan, hal ini tidak diperbolehkan dalam konsep Islam. 
Nishab 
Terkait batas wajib kena zakat penghasilan, Ballah menuturkan muncul silang pendapat dari kalangan yang mewajibkannya. 
Opsi pertama mengatakan nishabnya disamakan dengan zakat pertanian. Yaitu, bila penghasilan yang bersangkutan mencapai 653 kg hasil bumi, telah wajib zakat. 
Menurut pendapat kedua, nishabnya sama dengan zakat harta kekayaan ialah sebesar 85 gram emas. Sedangkan pendapat yang kedua membedakan antara zakat profesi rutin dan tidak rutin. 
Untuk profesi rutin, nishabnya 85 gram, sementara profesi tak rutin disamakan dengan zakat pertanian, yaitu 653 kg. Namun, kata Ballah, ada hal yang penting diketahui.
Sejalan dengan pendapat Syekh Qaradhawi, zakat ini diambil dari penghasilan netto. Artinya, penghasilan yang ia peroleh dikurangi dengan kebutuhan-kebutuhan wajib sehari-hari atau tuntutan utang yang mendesak dibayar. 
MUI 
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dikeluarkan pada 2003, juga menyatakan hukum zakat jenis ini ialah wajib. Ketentuannya selama penghasilan tersebut halal dan telah mencapai nishab dalam satu tahun. Nishab yang dirujuk fatwa MUI ialah 85 gram emas.
Terkait waktu, menurut fatwa ini zakat da pat dikeluarkan pada saat menerima jika sudah cukup nishab. Bila belum mencapai nishab, semua penghasilan dikumpulkan selama satu tahun. Kemudian, zakat dikeluarkan jika penghasilan bersihnya telah cukup nishab. Sedangkan, kadar zakat yang wajib dikeluarkan adalah 2,5 persen.

Bab zakat dalam rukun Islam
عَنْ عَبَدِاللهِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
بُنِىَ الاسْلَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ
أَنْ لا إِلَهَ الا اللهُ وَأَنَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
وَإِقَامِ الصَّلاةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ
وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Dari Abdullah b. Umar katanya :
"Bersabda Rasulullah s.a.w. : "Islam itu dibina atas lima perkara
dua kalimah syahadat, menegakkan sembahyang, mengeluarkan
zakat, mengerjakan haji dan berpuasa bulan Ramadhan".
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab zakat diperintahkan Rasulullah s.a.w.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسِ قَالَ قَدِنَ وَفْدُ عَبْدِالْقَيْسِ
عَلَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّا هَذَا الْحَىَّ مِنْ رَبِيْعَةَ
وَقَدْ حَالَتْ بَيْنَنَا وَبَيْنَكَ كفارُ نُضَرَ فَلا نَخْلُصُ
اِلَيْكَ إِلا فِى شَهْرِ الْحَرَامِ فَمُرْنَا بِأَمْرٍ نَعْمَلُ بِهِ
وَنَدْعُو إِلَيْهِ مَنْ وَرَاءَ مَا قَالَ آمُرُكُم بِاَرْبَعٍ
وَأَنَّهَا كُمْ عَنْ أَرْبَعٍ الِايْمَانِ بِاللهِ
ثُمَّ فَسَرَهَا لَهُمْ فَقَالَ شَهَادَةِ
أَنْ لا إِلَهَ الا اللهُ وَأَنَ مُحَمَّدًا رَسُولُهُ
وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَأَنْ تُؤَدُّوا خُمُسَ مَا
غَنِنْتُمْ وَأَنَّهَا كُمْ عَنِ الدُّبَاءِ وَالْحَنْتَمِ
وَالنَّقِيْرِ وَالْمُقَيَّرِ
Dari Ibnu Abbas r.a. katanya :
"Rasulullah s.a.w. dikunjungi oleh deleasi Abdulqais
kata mereka itu: "Kamin ini dari perkampungan suku Rabi'ah
antara tenpat kami dengan tuan (Madinah) dibatasi oleh
kaum Mudhar yang masih kafir. Dan kami tak dapat
sampai kepada tuan kecuali pada bulan-bulan haram.
Oleh sebab itu perintahkanlah kami dengan suatu
kewajipan untuk kami kerjakan sendiri dan mengajak
kaum kami kepadanya". Kata Rasulullah s.a.w. :
"Kuperintahkan kepada empat perkara : Keimanan
kepada keesaan Allah dan mengakui Kerasulan
Muhammad, Mendirikan Sembahyang, mengeluarkan
zakat dan menyerahkan seperlima dari harta rampasan
perang. Dan kamu kularang dari pembuatan arak
di dalam labu, guci, pasu kayu dan di dalam wadah
yang dicat dengan tar".
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab Rukun Islam
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا
 قَالَ  سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ :
 بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ :
شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ
وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ
رواه الترمذي ومسلم
Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al- Khottob r.a. dia berkata :
 Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda :
 "Islam dibangun diatas lima perkara;
 Bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah,
 menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan."
 Hadis sahih Riwayat Turmuzi dan Muslim
Bab terima amil zakat dengan baik
عَنْ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِاللهِ قَالَ جَاءَ نَاسٌ
مِنَ الاعْرَابِ إِلَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
فَقَالُوا اِنَّ نَاسًا مِنَ الْمُصَدِّقِيْنَ يَأتُونَنَا فَيَظْلِمُو نَنَا
قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
اَرْضُوا مُصَدِّقِيْكُمْ
Dari Jabir bin Abdillah katanya :
"Datang beberapa orang Arab dusun kepada Rasulullah s.a.w.
dan mengatakan : "Sesungguhnya beberapa amil zakat (petugas)
datang kepada kami dan mereka tidak bersikap jujur kepada kami."
Rasulullah s.a.w. menjawab :
"Bersikap baiklah kepada petugas-petugas zakat itu!."
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab balasan tidak mengeluarkan zakat
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِاللهِ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
مَا مِن صَاحِبِ مَالٍ لا يُؤَدِّى زَكَاتَهُ اِلا تَحَوَّلَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
شُجَاعًا أَقْرَعَ يَتْبَعُ صَاحِبَهُ حَيْثُمَا ذَهَبَ وَهُوَ يَفِرُّمِنْهُ
وَيُقَالَ هذَا مَالُكَ الَّذِى كُنْتَ تَبْخَلُ بِهِ فَإِذَارَأىَ
أَنَّهُ لا بُدَّمِنْهُ اَدْخَلَ يَدَهُ فِى فِيْهِ
فَجَعَلَ يَقْضَمُهَا لَمَا يَقْضَمُ الْفَحْلُ
Dari Jabir bin Abdillah r.a. katanya
Rasulullah s.a.w. bersabda :
"Setiap orang yang mempunyai kekayaan dan tidak membayar zakatnya
nanti di hari kiamat kekayaannya menjadi seekor ular besar yang berbisa
Ular tadi mengikut orang empunya kekayaan itu kemana dia pergi
sedang orang itu melarikan diri daripadanya.
Lalu dikatakan kepadanya :
Inilah hartamu yang kamu sangat bakhil (mengeluarkan zakat)
Setelah orang itu mengetahui bahawa dia tidak dapat melarikan dirinya
lalu dimasukkan tangannya ke dalam mulut ular itu.
Digigit orang itu seperti unta jantan yang menggigit."
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab zakat sepersepuluh dan seperdua puluh
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِاللهِ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
 فِيمَا سَقَتْ الْأَنْهَارُ وَالْغَيْمُ الْعُشُورُ وَفِيمَا سُقِيَ بِالسَّانِيَةِ نِصْفُ الْعُشْرِ
Dari Jabir bin Abdullah r.a. katanya
Rasulullah s.a.w. bersabda :
"Tanaman yang diairi sungai dan hujan, zakatnya sepersepuluh dan
yang diairi dengan onta (yang memutar kincir air) zakat seperdua puluh
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab hamba juga bayar zakat
عَنْ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ
 قَالَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 قَالَ لَيْسَ فِي الْعَبْدِ صَدَقَةٌ إِلَّا صَدَقَةُ الْفِطْرِ
Dari Abu Hurairah r.a. katanya:
"Rasulullah s.a.w. bersabda :
"Hamba sahaya tiada berkewajiban membayar zakat
selain zakat fitrah
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab jangan cepat menuduh orang enggan berzakat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
 بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 عُمَرَ عَلَى الصَّدَقَةِ فَقِيلَ مَنَعَ ابْنُ جَمِيلٍ وَخَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ وَالْعَبَّاسُ
عَمُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 مَا يَنْقِمُ ابْنُ جَمِيلٍ إِلَّا أَنَّهُ كَانَ فَقِيرًا فَأَغْنَاهُ اللَّهُ
وَأَمَّا خَالِدٌ فَإِنَّكُمْ تَظْلِمُونَ خَالِدًا قَدْ احْتَبَسَ أَدْرَاعَهُ
وَأَعْتَادَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأَمَّا الْعَبَّاسُ فَهِيَ عَلَيَّ وَمِثْلُهَا مَعَهَا
 ثُمَّ قَالَ يَا عُمَرُ أَمَا شَعَرْتَ أَنَّ عَمَّ الرَّجُلِ صِنْوُ أَبِيهِ
Dari Abu Hurairah r.a. katanya :
"Rasulullah s.a.w. mengutus Umar untuk mengumpulkan sedekah (zakat)
lalu ada yang mengatakan : "Ibnu Jamil, Khalid bin Walid dan Abbas
paman Rasulullah s.a.w enggan membayar zakat.
Lalu Rasulullah s.a.w. menjawab : Yang menyebabkan Ibnu Jamil
yang enggan memberikan zakat hanyalah kerana dia dahulunya
seorang miskin. Kemudian Allah memberikan kepadanya kekayaan
Adapun kamu Khalid , kamu tidak jujur kepadanya
(menuduhnya dengan tiada beralasan) pada hal seluruh susu ternaknya
dan alat senjatanya dilah dipergunakannya untuk perjuangan di jalan Allah.
Adapun 'Abbas zakatnya menjadi tanggunan ku dan selanjutnya begitu
Kemudian itu Nabi s.a.w. berkata :
"Hai Umar! Bukankah engkau sudah mengetahui, bahawa paman
seseorang itu adalah cabang (belahan) bapaknya?"
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab zakat fitrah satu gantang
عَنْ ابْنِ عُمَرَ
 أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى النَّاسِ
 صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ
عَلَى كُلِّ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى مِنْ الْمُسْلِمِينَ
Dari Imbu Umar r.a. (menceritakan):
"Bahawa Rasulullah s.aw. mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadhan kepada
orang banyak, sebanyak satu gantang kurma atau satu gantang jagung
untuk setiap orang meredeka dan hamba sahaya lelaki dan perempuan kaum muslimin".
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab kadar zakat fitrah
عَنْ ابْنِ عُمَرَقَالَ
 فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا
 مِنْ شَعِيرٍ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ أَوْ حُرٍّ صَغِيرٍ أَوْ كَبِيرٍ
Dari Ibnu umar r.a. katanya :
Rasulullah s.a.w. mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu gantang
kurma atau satu gantang jagung untuk setiap hamba sahaya
atau orang merdeka, yang kecil atau yang besar".
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab tanaman yang perlu berzakat
عَنْ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُ
 كُنَّا نُخْرِجُ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ
 أَوْ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ أَقِطٍ أَوْ صَاعًا مِنْ زَبِيبٍ
Dari Abu Sa'id A Khudri r.a. katanya :
Pernah kamu mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu gantang kurma
atau satu gantang keju atau satu gantang anggur kering
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab zakat antara amalan membawa ke syurga
عَنْ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
 أَنَّ رَجُلاَ قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ قَالَ مَا لَهُ مَا لَهُ
 وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 أَرَبٌ مَا لَهُ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
 وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ
Dari Musa bin Thalhah dari Abu Ayyub r.a.
Bahawasanya ada seorang lelaki berkata kepada Nabi s.a.w.
"Beritahu aku  suatu amalan yang dapat memasukkan aku kedalam syurga"
Orang banyak sama-sama berkata :
"Apakah yang ia miliki? Apakah yang ia punyai?"
Nabi s.a.w. bersabda :
"Agaknya apa yang ditanyakan oleh orang itu penting sekali baginya.
Yang dapat memasuki kamu ke dalam syurga ialah
menyembah (mengabdikan diri) kepada Allah
dan jangan mensyirikkanNya dengan segala sesuatu
dan mendirikan solat dan menunaikan zakat
dan mempereratkan hubungan kekeluargaan
Hadis sahih riwayat Bukhari
Bab amalan-amalan ahli syurga
عَنْ وُهَيْبٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدِ بْنِ حَيَّانَ
عَنْ أَبِي زُرْعَةَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
 أَنَّ أَعْرَابِيًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 فَقَالَ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ دَخَلْتُ الْجَنَّةَ
 قَالَ تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ الْمَكْتُوبَةَ
وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ
قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لاَ أَزِيدُ عَلَى هَذَا فَلَمَّا وَلَّى
 قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا
Dari Wuhaib dari Yahya bin Said bin Hayyan dari Abu Zar'ah
dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya seorang Arab yakni orang yang
tinggal di pedalaman datang kepada Nabi s.a.w.
lalu ia berkata : "Tunjukkanlah kepadaku perihal satu amalan
yang apabila aku kerjakannya, maka aku dapat masuk syurga"
Bersabda (Nabi s.a.w) :
"Hendaklah menyembah Allah dan jangan mensyirikkanNya dengan sesuatu
dan mendirikan solat yang diwajibkan dan menunaikan zakat yang diwajib
jika sudah berkemampuan mengerluarkannya
danberpuasa dalam bulan Ramadhan"
Orang itu lalu berkata : "Demi Zat yang jiwaku ada di dalam
gengaman dan kekuasaanNya aku tidak akan menambahkan dari apa
yang diwajibkan itu padaku
Setelah orang itu kembali meningalkan beliau s.a.w.
kemudian beliau s.a.w. bersabda :
"Barangsiapa yang suka kalau melihat seseorang yang termasuk
dalam golongan ahli syurga, maka hendaklah dia melihat atau
memerhatikan kepada orang itu tadi"
Hadis sahih riwayat Bukhari
Bab 4 perkara yang dituntut dan 4 yang dilarang
عَنْ حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا أَبُو جَمْرَةَ قَالَ
 سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ
 قَدِمَ وَفْدُ عَبْدِ الْقَيْسِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ هَذَا الْحَيَّ مِنْ رَبِيعَةَ قَدْ حَالَتْ بَيْنَنَا
 وَبَيْنَكَ كُفَّارُ مُضَرَ وَلَسْنَا نَخْلُصُ إِلَيْكَ اِلاَّ فِي الشَّهْرِ الْحَرَامِ
 فَمُرْنَا بِشَيْءٍ نَأْخُذُهُ عَنْكَ وَنَدْعُو إِلَيْهِ مَنْ وَرَاءَنَا
 قَالَ آمُرُكُمْ بِأَرْبَعٍ وَأَنْهَاكُمْ عَنْ أَرْبَعٍ الْإِيمَانِ بِاللَّهِ
وَشَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَعَقَدَ بِيَدِهِ هَكَذَا
وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَأَنْ تُؤَدُّوا خُمُسَ مَا غَنِمْتُمْ
وَأَنْهَاكُمْ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالْحَنْتَمِ وَالنَّقِيرِ وَالْمُزَفَّتِ
Dari Hammad bin Zaid berkata : "Kami diberitahu oleh Abu Jamrah katanya:
"Aku mendengar Ibnu Abbas r.a. berkata:
"Ada tamu datang kepada Nabi s.a.w. iaitu Abdul Qais yakni ketua dari
satu kabilah dan ia datang bersama-sama beberapa anak buahnya.
Mereka lalu berkata:
"Ya Rasulullah ! sesungguhnya kabila kita ini antara tempat kita dengan
tempat anda terhalang oleh kaum kafir dari kabilah Mudlar.
Jadi kita sukar untuk mendatangi tempat anda sewaktu-waktu
Kita tidak dapat sampai kemari kepada anda melainkan dalam bulan suci
Oleh sebab itu berikanlah kita semua perintah perihal sesuatu
yang dapat kita terima pada saat ini dan dapat pula kita mengajak
orang-orang dibelakang kita( orang yang tidak ikut menghadap
serta orang-orang yang sesudah kita meninggal dunia)
Sabda Nabi s.a.w. :
"Aku perintahkan kamu empat perkara dan melarang kamu
empat perkara, beriman kepada Allah iaitu
bersaksikan tiada tuhan melainkan Allah dan beliau s.a.w.
menyimpulkan tangannya demikian, (tangan kanan digengam
lalu dibuka satu persatu). (Seterusnya Nabi s.a.w. berkata : )
"Aku juga memerintahkan kamu mendirikan solat dan menunaikan zakat
dan supaya kamu memberikan seperlima dari harta rampasan yang
kamu peroleh untuk kepentingan Islam. Mengenai yang ku larang
ialah duba' hantam, naqir dan muzaffat."
Hadis sahih riwayat Bukhari
Bab bai'at menunaikan zakat dan solat
بَاب الْبَيْعَةِ عَلَى إِيتَاءِ الزَّكَاةِ
 فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوْا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ
Firman Allah :
"Jakalau mereka itu sudah bertaubat, mahu mendirikan solat dan menunaikan zakat
maka mereka itu adalah saudara-saudaramu dalam memeluk agama (Islam)
عَنْ إِسْمَاعِيلُ عَنْ قَيْسٍ قَالَ قَالَ جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
 بَايَعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 عَلَى إِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Dari Ismail dari Qais, katanya : Jabir bin Abdullah berkata :
"Aku membai'at Nabi s.a.w. untuk mendirikan solat, menunaikan zakat
dan memberi nasihat kepada setiap orang Islam
Hadis sahih riwayat Bukhari
Bab azab enggan berzakat
بَاب إِثْمِ مَانِعِ الزَّكَاةِ وَقَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى
 وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ
 فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ
فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ
هَذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ
 
Firman Allah Taala
Orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan enggan menafkahkannya
untuk kepentingan agama Allah (yakni tidak dipergunakan untuk kebaikan
bersama serta tidak mengeluarkan zakat)
maka beritakanlah kepada mereka bahawa mereka akan
mendapat siksaan yang pedih.
Pada hari itu semua yakni emas dan perak tadi dibakar dineraka Jahanam,
lalu diseterikalah dengan harta simpanannya dahi, rusuk dan punggung-punggung
meeka. Kerana mereka itu dikatakanlah,
"Inilah yang kamu simpan untuk dirimu sendiri sewaktu didunia dahulu.
Maka dari itu rasakanlah olehmu semua siksa ini sebagai akibat
dari segala sesuatu yang kamu semua simpan dulu"
حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ
حَدَّثَنَا أَبُو الزِّنَادِ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ هُرْمُزَ الْأَعْرَجَ
  حَدَّثَهُ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
 قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 تَأْتِي الْإِبِلُ عَلَى صَاحِبِهَا عَلَى خَيْرِ
 مَا كَانَتْ إِذَا هُوَ لَمْ يُعْطِ فِيهَا حَقَّهَا تَطَؤُهُ بِأَخْفَافِهَا
وَتَأْتِي الْغَنَمُ عَلَى صَاحِبِهَا عَلَى خَيْرِ
 مَا كَانَتْ إِذَا لَمْ يُعْطِ فِيهَا حَقَّهَا تَطَؤُهُ بِأَظْلَافِهَا
 وَتَنْطَحُهُ بِقُرُونِهَا وَقَالَ وَمِنْ حَقِّهَا أَنْ تُحْلَبَ عَلَى الْمَاءِ
 قَالَ وَلاَ يَأْتِي أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِشَاةٍ يَحْمِلُهَا عَلَى رَقَبَتِهِ لَهَا
 يُعَارٌ فَيَقُولُ يَا مُحَمَّدُ فَأَقُولُ لاَ أَمْلِكُ لَكَ شَيْئًا قَدْ بَلَّغْتُ
 وَلاَ يَأْتِي بِبَعِيرٍ يَحْمِلُهُ عَلَى رَقَبَتِهِ لَهُ رُغَاءٌ فَيَقُولُ يَا مُحَمَّدُ
فَأَقُولُ لاَ أَمْلِكُ لَكَ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا قَدْ بَلَّغْتُ
Dari Abu Zanad bahawasanya Abdurrahman bin Hurmuz A'raj
memeberitahu kepadanya , ia mendengan Abu Hurairah r.a. berkata
Nabi s.a.w. bersabda :
"Unta ini akan datang pada orang yang memilikinya yakni pada hari kiamat
dan unta tadi yang tidak dikeluarkan zakat dalam keadaan sebaik-baiknya.
Jadi sekalipun waktu didunia kurus dan jelek tetapi diakhirat diubah
menjadi gemuk danbaik. Oleh sebab haknya tidak dipenuhi lalu sebagai
siksaannya ialah bahawa orang yang tidak mengeluarkan zakat wajibnya akan
dipijak-pijak oleh unta tadi dengan kuku-kuku yang ada dikakinya
dan demikian pula halnya dengan kambing, kambing-kambing itu akan
datang kepada orang yang memilikinya dalam keadaan yang baik,
apabila sewaktu di dunia tidak diberikan haknya yakni zakat
yang wajib. Pemiliknya akan dipijak-pijak dengan kuku-kuku
kakinya dan ditanduk dengan tanduknya
Nabi s.a.w. meneruskan sabdanya :
"Di antara haknya binatang-binatang tersebut ialah supaya diperah susunya di dekat air"
(maksudnya ialah agar susunya itu dapat diberikan kepada kaum fakir miskin, sebab
ditempat-tempat air itu mereka jadikan tempat berkumpul dan memang
begitulah keadaannya)
Nabi s.a.w. bersabda lagi:
"Pada hari kiamat nanti, janganlah hendaknya ada seorangpun di antara kamu
semua dari golongan kaum muslimin yang datang kepada ku dengan
memikul kambing dilehernya lalau kambing itu terus menerus meraung
(mengembik keras-keras) kemudian berkata kepadaku :
"Hai Muhammad" (dengan tujuan meminto pertolongan kepadaku sebagai Nabi)
Aku pun berkata :
"tiada sesuatu kuasaan sedikitpun yang kupunyai untuk memberikan pertolongan
kepadamu. Aku benar-benar telah menyampaikan akan ada peristiwa ini
kepada sesiapa pun jua. Begitulah juga janganlah ada di antara kamu semua
yang datang dengan memikul unta dilekernya, lalu unta itu terus menerus maraung,
kemudian berkata kepadaku: "Hai Muhammad". Aku menjawab :
"tidak sesuatu kekuasaan sedikitpun yang ku punyai untuk memberikan
pertolongan kepadamu. Aku telah benar-benar menyampaikan akan
peristiwa ini kepada sesiapapun juag
Hadis sahih riwayat Bukhari
Bab memerangi orang yang enggan berzakat
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ
أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
 قَالَ لَمَّا تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 وَكَانَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَكَفَرَ مَنْ كَفَرَ مِنْ الْعَرَبِ
فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَيْفَ تُقَاتِلُ النَّاسَ
 وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
فَمَنْ قَالَهَا فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلَّا بِحَقِّهِ
وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ فَقَالَ وَاللَّهِ لَأُقَاتِلَنَّ مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ
فَإِنَّ الزَّكَاةَ حَقُّ الْمَالِ
وَاللَّهِ لَوْ مَنَعُونِي عَنَاقًا كَانُوا يُؤَدُّونَهَا
 إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 لَقَاتَلْتُهُمْ عَلَى مَنْعِهَا
 قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَوَاللَّهِ مَا هُوَ
 إِلَّا أَنْ قَدْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَعَرَفْتُ أَنَّهُ الْحَقُّ
Dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud
bahawasanya Abu Hurairah r.a. berkata :
"Ketika Rasulullah s.a.w. wafat dan yang menjadi penggantinya (khalifah)
ialah Abu Bakar r.a. Ketika itu kembali menjadi kafirlah manusia yang
menyukai kekafiran yakni golongan dari bangsa Arab.
Kemudian Umar r.a. berkata :
"Bagaimanakan anda dapat anda memerangi untuk mengikis habis
orang banyak, padahal Rasulullah s.a.w. telah bersabda:
"Aku diperintah untuk memerangi manusia, sehingga mereka
mengucapkan 'Tiada Tuhan yang disembah selain Allah'
Maka barang siapa yang mengucapkannya, maka benar-benar
 telah terpelihara lah daripadaku perihal harta dan jiwanya,
melainkan dengan haknya yakni dengan hak Islam
-misalnya membunuh orang lain yang diharamkan hukumnya,
tidak mahu solat, mengeluarkan zakat pada hal sudah
berkewajiban dan lain-lain lagi -
dan hisabnya terserah kepada Allah"
(Jadi tujuan ucapan Umar r.a. itu telah menanyakan dasar apa
yang digunakan untuk memerangi kaum yang kembali kufur sepeninggalan
Nabi s.a.w. yang enggan mengeluarkan zakat itu)
Mendengar itu Abu bakar r.a. berkata :
"Demi Allah, Nescaya betul-betul akan kuperangi orang yang
memisah-misahkan antara solat dan zakat
(yakni yang suka mengerjakan solat , namun enggan berzakat
sebab sesungguhnya zakat hanya harta - jadi bagaimana solat hanya tubuh
Demi Allah, andaikata mereka menolak untuk memberikan
seekor kambing betina yang dahulunya mereka mahu memberikannya
kepada Rasulullah s.a.w. nescaya aku akan memeranginya sebab
menolak memberikan kepadaku sebagai khalifah"
Umar r.a. lalu berkata :
"Demi Allah , hal itu tiada lain hanyalah kerana Allah telah melapangkan dada
Abu Bakar r.a. yakni untuk memerangi orang-orang yang enggan memberikan
zakat itu. Akhirnya aku pun mengetahui bahawa Abu Bakar r.a. adalah
benar tindakannya"
Hadis sahih riwayat Bukhari
عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
 قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 إِذَا أَتَاكُمْ الْمُصَدِّقُ فَلْيَصْدُرْ عَنْكُمْ وَهُوَ عَنْكُمْ رَاضٍ
Dari Jarir bin Abdullah r.a. katanya :
Rasulullah s.a.w. bersabda :
"Apabila datang kepada kamu orang yang bertugas mengumpul sedekah,
hendaklah dia kembali pulang, hendaklah dia merasa senang kepada kamu"
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab mendokan pemberi sedekah
عَنْ  عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي أَوْفَى قَالَ
 كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 إِذَا أَتَاهُ قَوْمٌ بِصَدَقَتِهِمْ قَالَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِمْ
 فَأَتَاهُ أَبِي أَبُو أَوْفَى بِصَدَقَتِهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى
Dari Abdullah bin Abu Aufa r.a. katanya :
"Pernah Rasulullah s.a.w. apabila satu kaum datang membawa sedekah mereka
beliau mendoakan : "Ya Allah! Berilah mereka rahmat"
Abu Aufa datang membawa sedekahnya lalu beliau mendoakan :
"Ya Allah, berikanlah keluarga Abu Aufa rahmat"
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab Rasulullah s.a.w. terima hadiah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
 أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كَانَ إِذَا أُتِيَ بِطَعَامٍ سَأَلَ عَنْهُ فَإِنْ قِيلَ هَدِيَّةٌ أَكَلَ مِنْهَا
 وَإِنْ قِيلَ صَدَقَةٌ لَمْ يَأْكُلْ مِنْهَا
Dari Abu Hurairah r.a. (menceritakan)
"Bahawa Nabi s.a.w. apabila dihidangkan makanan kepada beliau
ditanyakan. Kalau dikatakan "Hadiah" beliau makan sebahagiannya
Tetapi kalau dikatakan "Sedekah", tidak beliau makan."
Hadis sahih riwayat Muslim
Sedekah Nabi s.a.w. telah sampai
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ
 بَعَثَ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 بِشَاةٍ مِنْ الصَّدَقَةِ فَبَعَثْتُ إِلَى عَائِشَةَ مِنْهَا بِشَيْءٍ
 فَلَمَّا جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِلَى عَائِشَةَ قَالَ هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ
قَالَتْ لَا إِلَّا أَنَّ نُسَيْبَةَ بَعَثَتْ إِلَيْنَا مِنْ الشَّاةِ
الَّتِي بَعَثْتُمْ بِهَا إِلَيْهَا قَالَ إِنَّهَا قَدْ بَلَغَتْ مَحِلَّهَا
Dari Ummu 'Athiah r.a. katanya :
Rasulullah s.a.w. mengirim kepada saya kambing sedekah.
Lalu bahagianya saya kirimkan kepada 'Aisyah.
Setelah Rasulullah s.a.w. datang kepada 'Aisyah
beliau bertanya : "Adakah kamu mempunyai makanan agak sedikit?
Aisyah menjawab : "Tidak ada, hanya Nusaibah (Ummu Athiah)
mengirimkan kepada kita kambing dari yang engkau kirimkan
kepadanya" beliau s.a.w. berkata :
"Sesungguhnya sedekah itu telah sampai ke tempatnya."
Hadis sahih riwayat Muslim
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
 كَانَتْ فِي بَرِيرَةَ ثَلَاثُ قَضِيَّاتٍ كَانَ النَّاسُ يَتَصَدَّقُونَ عَلَيْهَا
 وَتُهْدِي لَنَا فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 فَقَالَ هُوَ عَلَيْهَا صَدَقَةٌ وَلَكُمْ هَدِيَّةٌ فَكُلُوهُ
Dari 'Aisyah r.a. katanya :
"Berkenaan dengan Barirah telah terjadi tiga peristiwa.
Banyak orang yang telah bersedekah kepadnya dan dihadiahkannya
kepada kami. Lalu hal itu saya beritakan kepada Nabi s.a.w.
Beliau s.a.w. menjawab sedekahkan kepada Barirah dan
kamu memperoleh hadiah dari pahalanya."
Hadis sahih riwayat Muslim
عَنْ قَتَادَةَ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ قَالَ
 أَهْدَتْ بَرِيرَةُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 لَحْمًا تُصُدِّقَ بِهِ عَلَيْهَا فَقَال هُوَ لَهَا صَدَقَةٌ وَلَنَا هَدِيَّةٌ
Dari Anas bin Malik r.a. katanya :
"Barirah menghadiahkan kepada Rasulullah s.a.w. daging yang
disedekahkan orang kepadanya" Nabi berkata :
"Daging itu sedekah kepada Barirah dan (dari Barirah) hadiah kepada kita"
Hadis sahih riwayat Muslim
عَنْ أَبِيهِ سَعْدٍ
 أَنَّهُ أَعْطَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 رَهْطًا وَأَنَا جَالِسٌ فِيهِمْ قَالَ فَتَرَكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 مِنْهُمْ رَجُلًا لَمْ يُعْطِهِ وَهُوَ أَعْجَبُهُمْ إِلَيَّ فَقُمْتُ
 إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَسَارَرْتُهُ
فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَكَ عَنْ فُلَانٍ
وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرَاهُ مُؤْمِنًا قَالَ أَوْ مُسْلِمًا
 فَسَكَتُّ قَلِيلًا  ثُمَّ غَلَبَنِي مَا أَعْلَمُ مِنْهُ
فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَكَ عَنْ فُلَانٍ
 فَوَاللَّهِ إِنِّي لَأَرَاهُ مُؤْمِنًا قَالَ أَوْ مُسْلِمًا
  فَسَكَتُّ قَلِيلًا ثُمَّ غَلَبَنِي مَا أَعْلَمُ مِنْهُ
 فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَكَ عَنْ فُلَانٍ
 فَوَاللَّهِ إِنِّي لَأَرَاهُ مُؤْمِنًا قَالَ أَوْ مُسْلِمًا
 قَالَ إِنِّي لَأُعْطِي الرَّجُلَ وَغَيْرُهُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْهُ خَشْيَةَ
 أَنْ يُكَبَّ فِي النَّارِ عَلَى وَجْهِهِ
Dari Sa'id r.a katanya
Rasulullah s.a.w. memberikan sedekah kepada beberapa orang
dan saya duduk bersama mereka. Rasulullah s.a.w.  meninggalkan seorang
lelaki di antaranya sedang beliau tidak memberinya,
orang itu lebih saya kagumi di antara mereka
Lalu saya berdiri mendekati Rasulullah s.a.w. dan membisikkan
kepada beliau, mengatakan :
 "Ya Rasulullah ! Mengapakah si Anu tidak engkau beri?
 Demi Allah , sesungguhnya saya melihatnya seorang yang beriman atau seorang Islam!
Kemudian saya diam sebentar dan sesudah itu perasaan saya didesak
oleh apa yang saya ketahui tentang lelaki itu. Lalu saya mengatakan lagi :
 "Ya Rasulullah ! Mengapakah si Anu tidak engkau beri?
 Demi Allah , sesungguhnya saya melihatnya seorang yang beriman atau seorang Islam!
Sesudah itu saya diam sebentar,
kemudian perasaan saya didesak oleh apa yang saya ketahui tentang lelaki itu.
lalu saya mengatakan :
 "Ya Rasulullah ! Mengapakah si Anu tidak engkau beri?
 Demi Allah , sesungguhnya saya melihatnya seorang yang beriman atau seorang Islam!
Nabi s.a.w menjawab :
"Sesungguhnya aku memberi seorang lelaki, sedang orang lain lebih saya sukai
untuk menjaga supaya orang yang diberi itu jangan sampai
ditelungkupkan mukanya dalam neraka
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab pemberian kepada yang baru Islam
عَنْ  أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ
 أَنَّ أُنَاسًا مِنْ الْأنْصَارِ قَالُوا يَوْمَ حُنَيْنٍ حِينَ أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ
 مِنْ أَمْوَالِ هَوَازِنَ مَا أَفَاءَ فَطَفِقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 يُعْطِي رِجَالًا مِنْ قُرَيْشٍ الْمِائَةَ مِنْ الْإِبِلِ
 فَقَالُوا يَغْفِرُ اللَّهُ لِرَسُولِ اللَّهِ يُعْطِي قُرَيْشًا وَيَتْرُكُنَا وَسُيُوفُنَا تَقْطُرُ مِنْ دِمَائِهِمْ
قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ
فَحُدِّثَ ذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 مِنْ قَوْلِهِمْ فَأَرْسَلَ إِلَى الْأَنْصَارِ
  فَجَمَعَهُمْ  فِي قُبَّةٍ مِنْ أَدَمٍ فَلَمَّا اجْتَمَعُوا جَاءَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 فَقَالَ مَا حَدِيثٌ بَلَغَنِي عَنْكُمْ
فَقَالَ لَهُ فُقَهَاءُ الْأَنْصَارِ أَمَّا ذَوُو رَأْيِنَا
 يَا رَسُولَ اللَّهِ فَلَمْ يَقُولُوا شَيْئًا وَأَمَّا أُنَاسٌ مِنَّا حَدِيثَةٌ أَسْنَانُهُمْ
 قَالُوا يَغْفِرُ اللَّهُ لِرَسُولِهِ يُعْطِي
  قُرَيْشًا وَيَتْرُكُنَا وَسُيُوفُنَا تَقْطُرُ مِنْ دِمَائِهِمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 فَإِنِّي أُعْطِي رِجَالًا حَدِيثِي عَهْدٍ بِكُفْرٍ أَتَأَلَّفُهُمْ أَفَلَا تَرْضَوْنَ
أَنْ يَذْهَبَ النَّاسُ بِالْأَمْوَالِ وَتَرْجِعُونَ إِلَى رِحَالِكُمْ
 بِرَسُولِ اللَّهِ فَوَاللَّهِ لَمَا تَنْقَلِبُونَ بِهِ خَيْرٌ مِمَّا يَنْقَلِبُونَ بِهِ
 فَقَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ رَضِينَا
قَالَ فَإِنَّكُمْ سَتَجِدُونَ أَثَرَةً شَدِيدَةً فَاصْبِرُوا
حَتَّى تَلْقَوْا اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنِّي عَلَى الْحَوْضِ قَالُوا سَنَصْبِرُ
Dari Anas bin Malik r.a. (menceritakan)
"Sesungguhnya beberapa orang dari kaum Ansar mengucapkan di hari perang Hunain
ketika Allah memberikan harta rampasan kepada Rasulullah s.a.w. dari kaum Hawazin
Lalu Rasulullah s.a.w. memberikan seratus ekor unta kepada  beberapa orang
dari kaum Quraisy. Mereka (beberapa orang Ansar) mengucapkan :
"Kiranya Allah mengampuni Rasulullah, Beliau memberikan kaum Quraisy
dan meninggalkan kami sedang pedang kami meneteskan darah mereka"
Anas bin Malik berkata : "lalu diberitakan kepada Rasulullah s.a.w. tentang
perkataan mereka. Sebab itu beliau s.a.w. menyuruh datang kaum Ansar dan
mengumpulkan mereka dalam suatu kemah dari kulit.
Setelah mereka berkumpul Rasulullah s.a.w. datang dan mengatakan :
"Benarkah berita yang sampai kepadaku daripada kamu?"
Orang-orang yang berfikiran dari kaum Ansar menjawab :
"Adapun orang-orang yang berfikiran di antara kami Ya Rasulullah
mereka tidak mengucapkan apa-apa"
Haya beberapa orang di antara kami yang masih muda umurnya mencucapkan
"Kiranya Allah mengampuni Rasulullah, Beliau memberikan kaum Quraisy
dan meninggalkan kami sedang pedang kami meneteskan darah mereka"
Lalu Rasulullah s.a.w. berkata :
"Sesungguhnya aku memberikan beberapa orang yang belum lama
keluar daripada kekafiran, untuk memujuk hati mereka,
Apakah kamu tidak merasa senang kalau orang lain pulang membawa harta
dan kamu pulang ke rumah kamu bersama Rasulullah?"
Sebab itu, demi Allah sesungguhnya apa yang kamu bawa pulang
adalah lebih baik  daripada apa yang mereka bawa."
Mereka menjawab : "Ya (merasa senang), ya Rasulullah
kami telah merasa senang !" Nabi s.a.w. berkata :
"Sesungguhnya kamu akan dapati orang -orang yang sangat mementingkan
diri sendiri (loba). Sebab itu sabarlah kamu, sampai kamu menemui Allah
dan RasulNya, kerana aku (nanti) berada di kolam.
Mereka menjawab : "Kami sabar"
Hadis sahih riwayat Muslim
Bab menyimpan untuk yang berhak
عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ أَنَّهُ قَالَ
 قَسَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَقْبِيَةً وَلَمْ يُعْطِ مَخْرَمَةَ شَيْئًا
فَقَالَ مَخْرَمَةُ يَا بُنَيَّ انْطَلِقْ بِنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
 فَانْطَلَقْتُ مَعَهُ قَالَ ادْخُلْ فَادْعُهُ لِي
 قَالَ فَدَعَوْتُهُ لَهُ فَخَرَجَ إِلَيْهِ وَعَلَيْهِ قَبَاءٌ مِنْهَا
فَقَالَ خَبَأْتُ هَذَا لَكَ قَالَ فَنَظَرَ إِلَيْهِ فَقَالَ رَضِيَ
مَخْرَمَةُ
Dari Miswar bin Makhramah r.a. katanya:
"Rasulullah s.a.w. membahagi-bahagikan beberapa helai baju
dan belum memberi Makhramah sesuatu apapun.
Sebab itu Makhramah berkata :
"Hai anakku (Miswar)! Mari kita berpi kepada Rasulullah s.a.w"
Lalu saya pergi bersama dengan dia. Kata Makhramah :
Masuklah (menemui Nabi s.a.w.) dan panggillah beliau"
Lalu saya memanggil Nabi s.a.w. untuk bertemu segera
dengan Makhramah. Lalu Nabi s.a.w. datang menemui Mahkramah
membawa sehelai baju dan mengatakan (kepada Mahkramah):
"Ini ku simpan untuk engkau" Nabi s.a.w. memandang kepadanya
dan mengatakan
"Kiranya Makhramah merasa senang"
Hadis sahih riwayat Muslim

Tiada ulasan:

Catat Ulasan