AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI

AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI
AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI

Khamis, 10 Januari 2013

Mesjid & Tempat Solat

Mesjid & Tempat Solat

بسم الله الرحمن الر حيم

إن الحمد لله نحمده تعالى ونستعينه ونستغفره ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا ، من يهديه الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له ، واشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، واشهد أن محمد عبده ورسوله
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون} سورة: آل عمرانالآية: 102


                                     OLEH:AL FADHIL USTAZ MUHAMAD NAJIB SANURI
FADLILAH MASJID DAN TEMPAT SHALAT. Berfirman Allah Ta'ala :
 إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
(Innamaa ya'muru.masaajidallaahi man aamana billaahi wal-yaumil-aakhir).
Artinya : " Hanyalah yang berhak meramaikan masjid-masjid Allah, ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat". (S. Al-Baraah(At,taubah), ayat 18).
Bersabda Nabi  صلى الله عليه وسل
من بنى لله مسجدا ولو كمفحص قطاة بنى الله له قصرا في الجنة
(Man banaa lillaahi niasjidan walau kamifha-shi qathaatin banallaahu lahu qashran fil-jannah).
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم   :Artinya : "Barangsiapa membangun masjid karena Allah walaupun        sebesar sarang burung, niscaya didirikan oleh Allah baginya sebuah mahligai di dalam sorga  (1)
1) Dirawikan Bukhari dan muslim dari Usman.
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم   . :
من ألف المسجد ألفه الله تعالى
(Man alifal-masjid, alifahullaahu Ta'alaa).
Artinya : "Barangsiapa hatinya sayang kepada masjid, niscaya ia disayangi Allah Ta'ala". (1)
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم  : "Apabila masuk seorang kamu ke dalam masjid, maka hendaklah ia  rukuk (mengerjakan shalat) duaraka'at sebelum duduk". (2)
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم  : "Tak ada shalat bagi orang yang bertetangga dengan masjid, melainkan dalam masjid".
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم"Malaikat-malaikat itu berdo'a kepada seseorang kamu, selama ia masih pada tempat shalatnya, di mana ia mengerjakan shalat pada tempat itu, dengan do'a : "Ya Allah, ya Tuhanku! Berikanlah rahmat kepadanya! Ya Allah, ya Tuhanku! Kasihanilah dia! Ya Allah, ya Tuhanku! Ampunilah dosanya, selama dia tidak bercakap-cakap atau keluar dari masjid itu!".
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم"Akan datang pada akhir zaman, segolongan manusia daripada ummatku yang mendatangi masjid, lalu duduk di dalamnya berlingkar-lingkaran. Pembicaraan mereka adalah dunia dan mencintai dunia, maka janganlah engkau duduk bersama mereka! Tiadalah suatu hajat dengan mereka bagi Allah".
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم  : "Berfirman Allah Ta'ala-pada sebahagian kitab-kitab : "Bahwa rumahKu (rumah tempat menyebut namaNya dan mengingatiNya) di bumiku ialah masjid. Orang-orang yang berziarah kepadaKu dibumiKu ialah orang-orang yang meramaikan masjid-masjid. Maka selamatlah bagi hambaKu yang bersuci di rumahnya, kemudian menziarahi Aku di rumahKu. Maka sebenarnya atas yang diziarahi (dikunjungi) memuliakan yang berziarah (yang mengunjungi) ". (3)
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم" Apabila kamu melihat orang yang biasa ke masjid, maka naik saksilah baginya dengan keimanan". (4)
1)Dirawikan Atthabrani dari abu said, Sanad Dlaif
2)Dirawikan Bukhari dan Muslim Dari Abi Qatadah
3)Dirawikan Abu Naim dari Abu said dengan sanad Dlaif
4)Dirawikan At tirmidzi  dan lain lain dari Abu said.
Berkata Sa'id bin Al-Musayyab : "Barangsiapa duduk di dalam masjid, maka sesungguhnya ia duduk bersama Tuhannya. Maka tiada berhak ia mengatakan melainkan yang baik".
Diriwayatkan dalam perkataan shahabat (atsar) atau dalam hadits Nabi صلى الله عليه وسلم  bahwa : "Berbicara di dalam masjid itu memakan segala kebajikan, sebagaimana binatang ternak memakan rumput".
Berkata An-Nakha'i : "Adalah mereka berpendapat bahwa berjalan dalam malam yang gelap ke masjid adalah mewajibkan sorga!',
Berkata Anas bin Malik : "Barangsiapa memasang lampu dalam masjid, niscaya senantiasalah para malaikat dan pemikul 'Arasy meminta ampun baginya selama masih ada cahaya lampunya di dalam masjid itu",
Berkata Ali ra. : "Apabila meninggal dunia seorang hamba, maka ia ditangisi oleh mushallanya dari bumi dan oleh pembawa naik amalannya dari langit". Kemudian Ali membaca ayat:
فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاءُ وَالأرْضُ وَمَا كَانُوا مُنْظَرِينَ
(Famaa bakat 'alaihimussamaa-u wal-ardlu wa maa kaanuu mun-dhariiri).Artinya : "Langit dan bumi tiada menangisi mereka dan merekapun tiada diberi tangguh(S. Ad-Dukhan, ayat 29).
Berkata Ibnu Abbas ra. : "Bumi menangisinya empat puluh pagi".
Berkata 'Atha' Al-Khurasani : "Tidaklah seorang hamba yang bersujud kepada Allah satu sujud pada suatu pelosok dari pelosok-pelosok bumi, melainkan pelosok itu naik saksi baginya pada hari qiamat dan menangisi kepadanya pada hari ia meninggal dunia".
Berkata Anas bin Malik : "Tiadalah suatu pelosok yang disebutkan nama Allah padanya dengan shalat atau dengan dzikir melainkan pelosok itu membanggakan diri dengan pelosok-pelosok lain disekitarnya. Dan merasa gembira dengan mengingati Allah 'Azza wa Jalla sampai kepada lapisannya yang paling penghabisan dari tujuh lapisan bumi. Dan tiadalah seorang hamba yang bangun berdiri mengerjakan shalat melainkan terhiaslah bumi karenanya". Dan ada yang mengatakan : "Tiadalah suatu tempat yang di tempati padanya suatu kaum, melainkan jadilah tempat itu berdo'a kepada mereka atau mengutuknya".


تصنيف
حجة الإسلامالإمام أبي حامد الغزالي
وهو أبو حامد محمد بن محمد بن محمد الغزالي
الطوسيتغمده الله برحمتهومعه تخريج الحافظ العراقي رحمه الله

Tiada ulasan:

Catat Ulasan